Harga Reagen yang Digunakan untuk PCR Ternyata Cuma Rp 13 Ribu, Mengapa Biaya Tes Capai Jutaan?

Harga reagen yang digunakan untuk tes PCR ternyata hanya berkisar antara Rp13 ribu hingga Rp60 ribu

Tribunnews/Irwan Rismawan
Ilustrasi - Warga melakukan tes PCR di GSI Lab Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2021). 

TRIBUNPALU.COM - Harga tes PCR saat ini tengah menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Diketahui dulu harga PCR mencapai jutaan namun kini turutn menjadi Rp 275 dan Rp 300 ribu.

Namun siapa sangka ternyata harga reagen yang digunakan untuk tes PCR ternyata hanya berkisar antara Rp13 ribu hingga Rp60 ribu.
Harga itu untuk reagen yang digunakan pada mesin tes PCR buatan Tiongkok.

Hussein Abri Dongoran, Redaktur Majalah Tempo, menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi yang telah diterbitkan oleh Majalah Tempo, ditemukan ada dua versi harga PCR.

Versi pertama adalah menurut dokumen dari pemerintah, yang menyebut harganya di bawah Rp205 ribu.

Baca juga: Setelah Tuai Kritikan Dari Berbagai Pihak, Kini Tes PCR Tak Lagi Jadi Syarat Wajib Penerbangan

Baca juga: Aturan Naik Pesawat Berubah Lagi, Kini Tak Perlu PCR Cukup Gunakan Tes Antigen

“Di situ tertulis tak sampai Rp205 ribu. Komponen paling mahal adalah reagen, sekitar Rp 195 ribu. Sisanya untuk bayar nakes maupun biaya rumah sakit atau fasilitas kesehatan,” jelasnya dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (1/11/2021).

Sedangkan versi kedua adalah harga tes PCR yang menggunakan mesin-mesin buatan Tiongkok.

Tes PCR menggunakan mesin produksi Tiongkok pun ada dua versi harga reagen, tergantung pada fasilitas kesehatan yang memberi layanan.

Menurutnya, berdasarkan hasil diskusi dengan pengusaha, ada importir yang meminjamkan alat tes PCR produksi Tiongkok pada sejumlah layanan kesehatan.

“Fasilitas kesehatan tidak perlu mengeluarkan uang tapi disediakan oleh para importir. Dalam artian importir itu memberikan mesin dari Tiongkok yang harganya tak sampai Rp400 juta, tapi diikat,” tuturnya.

Ikatan itu berupa para fasilitas kesehatan tersbeut harus membeli reagennya dari importir, dengan syarat pembelian minimal 1.000 per bulan atau 25 ribu kit, nantinya alat itu menjadi milik fasilitas kesehatan.

Jika fasilitas kesehatan penyedia layanan PCR menggunakan mesin yang diberikan oleh importir, harga satuan reagen adalah Rp60 ribu.

Sedangkan fasilitas kesehatan yang menggunakan mesin sendiri, harga reagen di pasaran hanya Rp 13 ribu.

“Kalau fasilitas kesehatan tidak membeli dari importir dijual sekitar Rp13 ribu per reagen. Kedua, kalau diikat oleh para importir itu, fasilitas kesehatan membeli seharga 60 ribu per reagen,” tegasnya.

Dia menambahkan, alat tes PCR produksi Tiongkok tersebut hanya menggunakan sekali ekstraksi, dan hal itu cukup mengkhawatirkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved