Tak Terima Dituding Bisnis Tes PCR, Luhut: Saya yang Dorong agar Harga Tes PCR Diturunkan
Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya buka suara terkait tudingan keterlibatan dirinya dalam bisnis tes PCR.
TRIBUNPALU.COM - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya buka suara terkait tudingan keterlibatan dirinya dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR).
Lewat unggahan di Instagram Storynya, Luhut memberikan penjelasan bahwa dirinya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia.
"Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," tulis Luhut.
Seperti diketahui PT Genomik atau GSI merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR dan memiliki lima cabang di Jakarta.
Baca juga: Luhut Dituding Mengambil Keuntungan dari Bisnis Tes PCR, Jubirnya Beri Penjelasan
Baca juga: Namanya Disebut Terlibat Bisnis Tes PCR Covid-19, Luhut Binsar Panjaitan Buka Suara
Majalah Tempo edisi 1 November 2021 menulis, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtra dan PT Tiba Bumi Energi, tercatat mengempit saham di GSI.
PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi mengantongi 242 lembar saham senilai Rp 242 juta di GSI.
Luhut berujar, Toba Bumi Energi bersama dengan Indika, Adaro, dan Northstar justru membantu penyediaan fasilitas tes usap dalam kapasitas besar.
Tak hanya itu Luhut juga mengungkapkan alasannya tidak menggunakan nama yayasan.
"Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," imbuhnya.
Luhut mengatakan bahwa selama ini dirinya selalu mendorong agar harga Tes PCR diturunkan.
"Saya juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga dapat terus menjangkau masyarakat yang membutuhkan," paparnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengusulkan agar antigen bisa menjadi syarat aturan bepergian untuk semua moda tranportasi.
"Saya juga yang meminta agar penggunaan antigen dapat diterapkan pada beberapa moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai persyaratan utama," sambung Luhut.
Luhut merasa harus buka suara terkait tudingan yang dilayangkan pada dirinya.
Hal ini lantaran Luhut takut kejadian yang menimpanya bisa menimbulkan rasa takut pada orang-orang yang nantinya memiliki niat tulus untuk membantu negara menghadapi pandemi.