Buol Hari Ini

Bupati Buol Temui Demonstran: Aksi Penting, Asal dengan Data

Bupati Buol Amirudin Rauf menemui para demonstran di halaman kantor Bupati Buol, Kelurahan Kali, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah

Editor: Haqir Muhakir
Handover Buol Maju
Bupati Buol Amirudin Rauf menemui para demonstran di halaman kantor Bupati Buol, Kelurahan Kali, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Senin (8/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alan Sahril

TRIBUNPALU.COM, BUOL - Bupati Buol Amirudin Rauf menemui para demonstran di halaman kantor Bupati Buol, Kelurahan Kali, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Senin (8/11/2021) siang.

Demonstran mengatasnamakan Gerakaan Pemuda Anti Korupsi menuntut agar kecurangan ujian tes CPNS di Kabupaten Buol di usut tuntas.

Menanggapi hal itu, Amirudin Rauf mengatakan, dirinya bersama dinas terkait baru saja menggelar rapat tentang kasus dana DAK, juga tentang kecurangan seleksi CPNS Buol.

Kemudian, Amirudin Rauf mengajak para demonstran untuk berdialog agar tuntutannya dapat ditindaklanjuti Pemkab Buol.

Baca juga: 8 Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menghindari Berat Badan Berlebih

Baca juga: Pengurus KONI Sulteng Periode 2021-2025 Dilantik Besok

Namun masa aksi, menolak untuk berdialog dan menyampaikan tuntutanya.

Dan memilih untuk tidak berdiskusi sama sekali.

Hal itulah menyulut kemarahan Amirudin Rauf.

Amirudin Rauf sangat menyayangkan para aksi demo pulang tanpa jawaban dari tuntutannya kepada Pemkab Buol.

Sebab, dalam tradisi aksi selama ini,  setiap aksi demonstrasi memiliki tuntutan yang harus di jawab dan tindak lanjuti oleh pemerintah.

Diketahui, Amirudin Rauf adalah tipikal orang yang tidak mau berbicara di belakang.

Ia sangat identik dengan diskusi dan debat.

Menurut Amirudin Rauf, solusi dari sebuah masalah adalah diskusi. 

Karena informasi satu arah, hanya akan menebar hoax dan menciptakan kegaduhan.

Amirudin Rauf sangat menjunjung tinggi diskusi dan debat dalam menyelesaikan persoalan. 

Justru dirinya akan naik pitam, kalau ada orang-orang yang tidak mau diajak diskusi dan justru memilih bercerita di belakang.

"Saya banyak membaca teori-teori,  saya juga membaca literatur gerakan rakyat, baik People Power di Filipina,  Zapatista di Amerika Latin, tetapi saya tidak pernah temukan ada aksi yang tidak punya tuntutan" ujar Amirudin Rauf.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved