Pakar Politik Nilai Prabowo Kurang 'Wow' untuk Dampingi Puan Maju di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Pakar politik Hendri Satrio memberikan penilaiannya terkait duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

handover/wartakota
Prabowo Subianto dan Puan Maharani 

TRIBUNPALU.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah menjadi bahan perbincangan berbagai pihak.

Banyak nama tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024.

Salah satunya adalah Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

Beredar isu bahwa Prabowo Subianto akan berduet dengan Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

Terkait dengan hal ini pengamat politik Hendri Satrio buka suara.

Menurut Hendri Satrio, Prabowo Subianto dinilai kurang 'wow' untuk mendampingi Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

Hal ini lantaran elektabilitas Prabowo yang masih biasa saja.

Baca juga: Prabowo-Megawati-Puan Bertemu di Istana, Andi Mallarangeng: Presiden Saja Tidak Pantas Melakukannya

Baca juga: Prabowo, Megawati, dan Puan Adakan Pertemuan, PDIP dan Gerindra Berkoalisi di Pilpres 2024?

Hendri menilai bahwa sosok Puan membutuhkan pasangan yang memiliki elektabilitas tinggi.

Tak hanya itu, menurut Hendri Satrio yakni penetapan pasangan Puan Maharani adalah PDIP itu sendiri bukan Partai Gerindra.

Hal ini diungkapkan Hendri Satrio lewat cuitan di akun Twitter pribadinya:

"Peluangnya per hari ini kecil terjadi Prabowo-Puan, alasannya:

1. Prabowo elektabilitasnya segitu-gitu aja, gak wow, sementara, untuk menang Puan perlu pendamping yang elektabilitasnya wow

2. PDIPerjuangan yang menentukan pasangan Puan bukan Gerindra," tulis Hendri Satrio di akun Twitternya.

Prabowo-Puan unggul

Menurut survei Y-Publica menunjukkan, simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 Prabowo Subianto dan Puan Maharani unggul tipis elektabilitasnya dibandingkan pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto.

Dalam rilisnya sebagaimana dikutip Antaranews di Jakarta Sabtu (13/11/2021) Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan, Lembaga Survei Y-Publica melakukan simulasi terhadap pasangan capres/cawapres dengan memasangkan lima nama capres paling kuat dengan lima tokoh yang layak menjadi cawapres.

Kelima capres tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.

Kelima cawapres adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, dan Gatot Nurmantyo.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan oleh publik, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar-Airlangga.

Baca juga: Momen Prabowo, Megawati serta Puan Bertemu di Istana, Hal Ini yang Mereka Bicarakan

"Dalam simulasi terhadap pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan unggul tipis terhadap Ganjar-Airlangga," kata Rudi Hartono.

Prabowo-Puan didukung oleh 85,6 persen, sedangkan yang tidak mendukung 12,1 persen dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab 2,3 persen.

Pasangan Ganjar-Airlangga didukung oleh 84,1 persen, tidak mendukung 11,2 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 4,7 persen.

Menurut Rudi, dukungan kuat terhadap Prabowo-Puan tidak mengejutkan mengingat sudah cukup lama digaungkan oleh berbagai pihak.

Prabowo-Puan merepresentasikan dua kekuatan partai politik terbesar di pemerintahan, yaitu PDIP dan Gerindra.

Hal yang mengejutkan adalah pasangan Ganjar-Airlangga yang bisa mengimbangi Prabowo-Puan.

Ganjar yang merupakan kader PDIP selama ini mengantongi elektabilitas terkuat sebagai capres tetapi PDIP lebih menjagokan Puan.

"Meskipun tanpa dukungan PDIP, Ganjar tetap paling unggul, lebih-lebih jika dipasangkan dengan Airlangga," kata Rudi.

Ia mengatakan bahwa elektabilitas Airlangga rendah, seperti halnya Puan yang mewakili trah Soekarno di PDIP, Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar.

Pasangan capres/cawapres lainnya yang paling mendapat dukungan publik adalah Prabowo-Airlangga 68,3 persen, Ganjar-AHY 58,3 persen, Anies-AHY 53,8 persen, dan Anies-Gatot 51,8 persen.

Pasangan sisanya mendapat dukungan kurang dari 50 persen.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar naik tipis dari survei sebelumnya pada bulan Mei 2021 sebesar 20,2 persen menjadi 21,1 persen.

Prabowo berada di bawahnya dengan elektabilitas 17,0 persen, disusul oleh RK 12,5 persen, Anies 8,0 persen, dan Sandiaga 7,5 persen.

Berikutnya, AHY 4,5 persen, Tri Rismaharini 4,3 persen, Erick Thohir 4,0 persen, Giring Ganesha 2,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 2,0 persen, Puan 1,5 persen, dan Airlangga 1,3 persen.

Selanjutnya, Mahfud MD 1,2 persen, Gatot Nurmantyo 1,1 persen, dan Andika Perkasa 1,0 persen.

Nama-nama lainnya masih berada di bawah 1 persen, sedangkan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 10,0 persen.

"Menguatnya nama Andika berbarengan dengan terpilihnya sebagai Panglima TNI," ujar Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada tanggal 1—7 November 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling.

Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. 

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved