Viral

Usai Ditegur Jokowi, Direksi Pertamina Kini Disentil Erick Thohir Soal Pungli di Toilet SPBU

viral di media sosial soal pungutan liar penggunaan toilet di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). masyarakat harus bayar Rp 2 ribu pakai toilet

(KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)
Menteri BUMN Erick Thohir usai laporan kepada Menkopolhukam Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Baru-baru ini viral di media sosial soal pungutan liar penggunaan toilet di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Biasanya masyarakat yang telah menggunakan toilet SPBU harus membayarkan uang sebesar Rp 2.000.

Aksi pungutan liar di toilet SPBU tersebut menjadi viral di media sosial dan menjadi perhatian Menteri BUMN Erick Thohir.

Sebagian netizen menyebut, tagihan yang diminta setelah menggunakan toilet di SPBU merupakan pungutan liar (pungli) dan tidak bersifat sukarela.

Hal itu pun menimbulkan pro kontra di media sosial.

Baca juga: Jokowi Beberkan Kelemahan Birokrasi PLN dan Pertamina: Sesuatu Gampang Kok Sulit Dilakukan

Baca juga: Jokowi Bongkar Borok Pertamina & PLN di Depan Erick Thohir, Rocky Gerung: Dia Jengkel Aibnya Dibuka

Erick Thohir: Harusnya Gratis

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) memperbaiki layanan fasilitas toilet di SPBU-SPBU yang berada di bawah perusahaan tersebut. Ia bilang, fasilitas toilet harusnya tak berbayar.

Pernyataan Erick tersebut merespons ramainya pembicaraan masyarakat beberapa waktu terakhir tentang pungutan sebesar Rp 2.000 di toilet SPBU.

Tagihan itu dinilai masyarakat sebagai pungutan liar (pungli) dan tidak bersifat sukarela.

"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki, dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina juga toiletnya enggak boleh bayar. Harus gratis," ujarnya seperti dikutip dalam postingan akun Instagram resminya @erickthohir, Senin (22/11/2021).

Erick Thohir.
Erick Thohir. (Instagram/erickthohir)

Pada postingan berupa video tersebut, Erick nampak sedang berada di salah satu SPBU Pertamina.

Ia berbincang secara langsung dengan penjaga toilet SPBU, yang mengaku mengenakan bayaran sebesar Rp 2.000 setiap kali penggunaan toilet.

Menurut petugas tersebut, ia hanya bekerja sesuai arahan atasannya, sehingga tak tahu terkait boleh atau tidaknya mengenakan tarif bagi pengguna toilet di SPBU.

Menanggapi hal itu, Erick mengatakan, toilet merupakan fasilitas umum yang seharusnya gratis digunakan.

Ia bilang, keuntungan yang didapat dari pemilik SPBU sudah diperoleh dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) serta penyewaan lahan untuk toko-toko.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved