Palu Hari Ini

Cuma di Palu-Donggala, Tarik Tali Jangkar Kapal Tambang 100-an Warga Dibayar Rp1,3 Juta Sepekan

Cuma di Palu-Donggala, Tarik Tali Jangkar Kapal Tambang 100-an Warga Dibayar Rp1,3 Juta Sepekan

Penulis: Tamzil Thahir | Editor: Haqir Muhakir
Alan Sahril
Warga berkumpul di dermaga kapal tongkang Kelurahan Baluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk mendapatkan uang tambahan, Sabtu (27/11/2021) sore. 

TRIBUN-PALU.COM, PALU - Inilah salah satu keunikan dan keragaman relasi ekonomi rakyat dengan perusahaan tambang di Indonesia.

Di Kelurahan Baluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, warga kampung pesisir Teluk Palu, punya cara unik mendapatkan uang tambahan.

Saban pekan, ratusan warga berkumpul di dermaga kapal tongkang tambang pasir batu.

Dengan menarik tali tambang kapal tongkang mereka akan diberi uang sebesar Rp1,3 juta.

Uang itu kemudian dibagi rata ke warga RT kampung.

Inilah model company social responsibility (CSR) ala perusahaan tambang galian C di pesisir timur pantai timur Teluk Palu.

Baca juga: Perjuangan Pahlawan Nasional Tombolotutu akan Dimasukkan ke Kurikulum Pembelajaran

Baca juga: Mengenang Perjuangan Pahlawan Tombolotutu, Gubernur Sulteng Minta Napak Tilas Dilakukan Setiap Tahun

Sekadar diketahui di jalur 31 km trans Palu-Donggala, setidaknya tercatat ada 28 perusahaan stone crusher.

Ada beberapa dari Jakarta, pulau Jawa Makassar dan Kalimantan. Material batu ini dipakai untuk bahan baku jalan raya, bangunan, dan industri bahan bangunan.

"Itu jatah perusahaan tambang crusher galian C ke tiga RT , setiap ada tongkang yang berlabuh warga RT dapat giliran," kata Erniwati (35), kepada TribunPalu.com, Sabtu (27/11/2021) sore.

Erni adalah pedagang kelontong di depan dermaga milik PT Adi Buana Mandiri (ABM), perusahaan stone crusher site di Baluri, sekitar 9,2 km selatan Kota Palu.

PT ABM berkantor pusat di kawasan Industri Baja Mas, Balaraja, Tangerang Banten. Perusahaan ini juga berkantor di

Jl Prof. Ir. Sutami, Parang Loe Indah, Makassar, Sulsel.

Dari pantauan Tribun, saban kapal tongkang bertonase sekitar 5.000 ton masuk dermaga, warga mayoritas ibu-ibu akan berkumpul di dermaga reklamasi.

Baca juga: Atlet Kabupaten Sigi Juara 1 Atletik Lari 5K Kategori Junior/Pelajar Putra Putri di Parimo

Informasi yang dihimpun Tribun dari personel pengamanan dermaga, kapal tongkang itu buang jangkar 4 atau 5 lima kali dalam sebulan.

Tugas warga terlihat sangat simpel. Tali tambat kapal, -sebesar paha remaja--, ditarik sekitar 50 meter dari bibir dermaga.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved