Gunung Semeru Erupsi, Warga Selamatkan Diri Sambil Takbir
Selain menyemburkan awan panas, gunung berapi tersebut juga mengalirkan lava panas.
TRIBUNPALU.COM - Gemuruh disertai gumpalan hitam membumbung tinggi dari Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (04/12/2022) siang.
Kejadian itu berlangsung cepat, sehingga warga berusaha menyelamatkan diri sambil berteriak membaca takbir.
Begitupun anak kecil, berhamburan lari menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong.
Selain menyemburkan awan panas, gunung berapi tersebut juga mengalirkan lava panas.
Erupsi Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter itu mengakibatkan hujan abu di sekitar Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, selama 24 jam terakhir, telah terjadi gempa letusan sebanyak 61 kali dan 23 kali gempa hembusan.
Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.
"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," kata Syafii Kepala Desa Sumbermujur.
Sementara itu, menurut pantauan memang peningkatan aktivitas ini terjadi sejak semalam.
Beberapa kali guguran lava turun mengarah ke jalur lahar, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo.
Mengutip laporan dari laman resmi PVMBG https://magma.esdm.go.id memang dalam waktu 24 jam terakhir Gunung Semeru mengalami 54 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-12 mm dengan durasi 85-130 detik.
Baca juga: Update Corona Indonesia Sabtu 4 Desember 2021: Tambah 246 Kasus Baru, Total 4.257.489 Kasus Covid-19
Dalam waktu yang hampir bersamaan terpantau 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-800 meter, yang berada di bawah kawah kurang lebih 500 meter.
Giri, penduduk di Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Lumajang, mengatakan, terlihat guguran lava pijar mulai Jumat sore (3/12) sejak pukul 18.00 WIB, dengan jarak luncur 1 kilometer lebih dibarengi beberapa kali suara gemuruh.
"Ya sebenarnya takut mas, takut kayak tahun lalu. Semeru dari tadi malam terlihat jelas bisa dilihat dengan kasat mata dan beberapa kali terdengar suara gemuruh." ungkap Giri.(*)