KKB Papua

KKB Makin Brutal, Tokoh Adat Papua Kirim Pesan ke Jokowi: Bapak Harus Netral

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin gencar melakukan aksi teror di wilayah Bumi Cenderawasih.

Handover
Tohoh Adat Papua kirim pesan ke Jokowi soal cara atasi KKB 

TRIBUNPALU.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin gencar melakukan aksi teror di wilayah Bumi Cenderawasih.

Tak hanya warga sipil, KKB Papua makin sering menyerang prajurit TNI-Polri yang bertugas menjaga keamanan.

Akibat kebrutalan KKB Papua, banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Bahkan sepanjang tahun 2021, tercatat sudah 13 prajurit TNI yang gugur di Papua.

Melihat hal tersebut, satu diantara tokoh adat Papua, Ramses Wally meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka ruang dialog.

Baca juga: Prajurit TNI Ditembak KKB Papua, Korem 172/PWY Tetap Patuh Perintah Panglima: Jangan Saling Bunuh

Hal ini guna mengatasi konflik bersenjata yang berakibat jatuhnya korban sipil dan militer di Bumi Cenderawasih.

"Bapak Presiden Jokowi perlu mengambil langkah netral dengan melibatkan pemerintah pusat dan kelompok yang memiliki perbedaan ideologi baik di dalam maupun luar negeri untuk berdialog, dan membicarakan serta menyelesaikan seluruh pertikaian di atas tanah Papua," kata Ramses kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Rabu (8/12/2021).

Menurut Ramses, inti dari seluruh aksi yang dilakukan KKB di Papua adalah soal ideologi.

Cara mengatasinya, lanjut dia, hanya dengandialog melibatkan pihak ke-tiga atau mediator.

"Jangan melihat perjuangan mereka sebagai ancaman karena bagaimanapun mereka adalah warga negara Indonesia, oleh sebab itu perlu dilakukan pola pendekatan dan komunikasi dengan pemimpin mereka, baik di dalam maupun luar negeri."

Baca juga: Ditemukan Jejak KKB Papua saat Coba Jebak TNI-Polri, Video Ancaman Lamek Taplo Cs Viral di Medsos

"Saya pikir cara tersebut, semuanya akan menemukan titik persoalan yang menguntungkan. Sebab perjuangan mereka ini soal ideologi, tidak bisa dengan pola kekerasan," jelas Ramses yang juga Sekretaris Nasional Jaringan organisasi komunitas warga Indonesia pendukung Jokowi (Seknas-Jokowi).

Apabila negara mengatasi KKB dengan pola kekerasan, kata Ramses, maka akan menimbulkan jalan buntu.

Brigjen Izak Pangemanan: Tak Ada Gunanya Saling Membunuh

Guna memberikan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Papua khususnya di pegunungan Papua yang selama ini menjadi selalu terjadi kontak tembak antara TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), TNI pun merubah pola pendekatan.

Diketahui, baru-baru ini telah terjadi kontak tembak di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Intan Jaya.

Dari kontak tembak tersebut, ada anggota TNI yang terluka bahkan gugur.

Walau prajuritnya gugur, Komandan Korem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan tetap berpegang teguh pada perintah atasannya yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: 4 Hari TNI-Polri Beraksi, 2 Anggota KKB Papua Berhasil Dilumpuhkan, Salah Satunya Ditembak Mati

Arahan Jenderal Andika Perkasa kepada seluruh jajarannya di Papua adalah merubah pola pendekatan dengan tak lagi mengedepankan upaya represif.

"Kalau kita saling membunuh tidak akan selesai," kata Izak, pekan lalu.

Menurut Izak, sesuai arahan Panglima TNI, pihaknya lebih mendorong upaya damai ketimbang kontak tembak.

"Tapi kami juga butuh kerjasama lintas sektor yang melibatkan Pemda, Tokokh Agama, Tokoh Adat dan semua pihak agar tak ada lagi pertumpahan darah," ujarnya.

Disisi lain, kata Izak, pihaknya berharap kelompok yang dicap teroris oleh negara tersebut untuk menghentikan aksinya.

"Tugas kami ada dua, yaitu, melakukan pembinaan terotorial dan melakukan komunikasi sosial sembari berharap mereka (KKB) tak lagi menyerang," tukasnya. (*)

(Sumber: Tribun-Papua.com)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved