Cara Aman Berkendara di Jalan yang Tertutup Abu Vulkanik
Cara aman berkendara di jalan yang tertutup abu vulkanik yakni dengan menurunkan kecepatan,menyalakan lampu, hingga menutup kaca mobil Anda.
TRIBUNPALU.COM – Erupsi sebuah gunung berapi menyebabkan pemukiman sekitar gunung tertutup dengan lahar dan juga abu vulkanik yang tebal.
Abu vulkanik ini juga dapat tersebar hingga pemukiman warga lainnya karena adanya angin yang dapat membawa abu tersebut bertebaran.
Dampak dari abu vulkanik yang bertebaran tersebut membuat sejumlah aktivitas warga menjadi terganggu, terutama saat berkendara.
Jika tidak berhati-hati, dapat terjadi kecelakaan saat berkendara di jalan yang dipenuhi dengan abu vulkanik, terlebih saat turun hujan.
Baca juga: Pengakuan Pemilik Rumah yang Tetap Kokoh Pasca Erupsi Gunung Semeru, Pak Roh : Banyak Sedekah
Hal ini dikarenakan jalanan akan menjadi lebih licin saat tumpukan abu vulkanik tersebut basah terkena air hujan.
Untuk itu, Anda harus lebih berhati-hati saat berkendara.
Dikutip TribunPalu dari KompasTV, berikut cara aman berkendara di jalan yang tertutup abu vulkanik :
1. Nyalakan lampu kendaraan
Saat berkendara ditengah guyuran abu vulkanik atau jalan yang tertutup abu cukup tebal, sebaiknya nyalakan lampu kendaraan Anda.
Menyalakan lampu kendaraan bertujuan untuk memberikan pertanda kepada kendaraan lain yang melintas dari arah berlawanan.
Cara ini dapat disebut sebagai cara untuk berkomunikasi dengan kendaraan lain dan meminimalsiri terjadinya kecelakaan dengan pengendara lain.
Hal ini dikarenakan saat terjadi guyuran abu vulkanik atau saat jalan tertutup abu tebal, maka angin dapat menyebabkan butiran debu bertebaran di udara yang menyebabkan jarak pandang mata berkurang.
Selain untuk berkomunikasi, menyalakan lampu kendaraan berfungsi agar Anda dapat melihat arah jalan menjadi lebih baik.
2. Menutup jendela mobil
Jika Anda berkendara di tengah guyuran abu vulkanik menggunakan mobil, sebaiknya tutup rapat jendela mobil Anda.