Sulteng Hari Ini

3 Poin Penting Penekanan Kepala SPN Polda Sulteng ke Siswa Diklat Integrasi TNI-Polri

Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng Kombes Pol Heri Nooriyanto menekankan dua poin penting, kepada peserta Pendidikan dan pelatihan.

Editor: Haqir Muhakir
TRIBUNPALU.COM/SUTA
Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng Kombes Pol Heri Nooriyanto menekankan dua poin penting, kepada peserta Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Integrasi TNI-Polri. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Ketut Suta

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng Kombes Pol Heri Nooriyanto menekankan dua poin penting, kepada peserta Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Integrasi TNI-Polri.

Itu berlangsung selama lima hari bertempat di SPN Polda, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Diikuti 198 siswa Pendidikan pembentukan bintara (Diktuba) Polda Sulteng dan 70 siswa Pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XIII/Merdeka.

Bertindak selaku inspektur upacara pembukaan Diklat, Kombes Pol Heri Nooriyanto mengatakan, dalam melaksanakan diklat tersebut, diharapkan dapat memberi dampak positif.

Bagi solidaritas dan sinergitas antara Tni-Polri, khusunya Angakatan Darat (AD).

Baca juga: Showroom Ke-35 Hyundai Resmi Beroperasi di Palu, Ada Mobil Listrik

Sehingga untuk mecapai semua itu, ada beberapa penekanan harus dipahami oleh peserta didik di SPN Polda Sulteng.

Antaranya, Tni-Polri merupakam dua pilar kekuatan utama negara, maka harus dapat kokoh dan kuat dalam menopang NKRI, beserta rakyat dan tumpah darahnya.

"Tni-Polri tidak boleh lemah, tidak mudah diprovikasi, diadu domba, dilemahkan atau dihancurkan," ujar Kombes Pol Heri Nooriyanto saat membacakan amanat Kalemdiklat Polri, Senin (13/12/2021).

"Dua pilar kekuatan bangsa ini harus handal dan tetap kokoh, menghadapi berbagai macam ancaman," tuturnya menjelaskan.

Ia juga mengatakan untuk poin selanjutnya, Tni-Polri juga merupakan sebagai alat pemersatu bangsa.

Karena, mengingat Indonesia merupakan negara dengan banyak perbedaan, atau heterogen.

Dengan banyaknya suku bangsa, serta berbagai perbedaan tersebar di 17 ribu pulau.

"Perbedaan selalu miliki potensi konflik, namun perbedaan itu juga sebuah keniscayaan dan anugrah Tuhan," ujarnya.

Oleh karena itu Kombes Pol Heri Nooriyanto menuturkan, dua garda ini menjadi diandalkan menjadi penjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved