Aktivitas di Kota Makassar Sudah Normal Kembali Seusai Diguncang Gempa NTT 7,4 SR Hari Ini

Kepala Biro Kompas Tv Syaffrie Sitepu mengatakan jika kondisi di Kota Makassar sudah normal kembali seusai adanya guncangan gempa 7,4 SR, Selasa (14/1

pixabay
Ilustrasi gempa bumi 

Aktivitas di Kota Makassar Sudah Normal Kembali Seusai Diguncang Gempa NTT 7,4 SR Hari Ini

TRIBUNPALU.COM - Kepala Biro Kompas Tv Syaffrie Sitepu mengatakan jika kondisi di Kota Makassar sudah normal kembali seusai adanya guncangan gempa 7,4 SR, Selasa (14/12/2021).

"Situasi di kota Makasaar sudah mulai normal kembali seusai adanya guncangan gempa tadi," ujarnya dalam program Breaking News Kompas Tv.

Dalam laporan ini, karyawan dan warga yang berada di dalam gedung berhamburan keluar saat terjadinya guncangan tersebut.

Situasi ini juga dikatakan cukup menegangkan, lantaran getaran gempa cukup besar dirasakan oleh warga dan karyawan kantor yang bergedung tinggi.

"Sehingga banyak karyawan yang bekerja di kantor di Kota Makassar berhamburan lari ke luar, terutama yang berada di gedung-gedung tinggi," sambungnya dalam laporan langsung tersebut.

Syaffrie melaporkan jika daerah di Sulawesi Selatan di bagian selatan berpotensi memiliki dampak yang paling besar jika terjadi tsunami.

Hal ini dikarenakan getaran yang dirasakan oleh warga sekitar lebih kuat.

Tak hanya itu saja, daerah-daerah yang berada di bagian selatan provinsi Sulawesi Selatan juga merupakan wilayah terdekat dengan titik gempa di perairan Flores.

"Ada beberapa wilayah selatan di Sulawesi Selatan yang merasakan guncangan lebih besar, karena menjadi salah satu titik terdekat dengan pusat gempa di perairan Flores," sambungnya.

Meski demikian hingga berita ini ditulis, belum ada laporan kerusakan di wilayah Kota Makassar akibat guncangan gempa tersebut.

Syaffrie juga mengingatkan kepada seluruh warga untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar.

Karena hal itu dapat menambah kepanikan warga dalam mengahadi sitausi pasca gempa di NTT tersebut.

Baca juga: Gempa 7,5 SR Guncang Larantuka, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami untuk Sejumlah Wilayah Ini

Baca juga: VIDEO Kepanikan di RS Bantaeng Sulsel Pascagempa Magnitudo 7,5 Berpusat di Laut Flores

Ahli Geologi ITB Sebut Potensi Tsunami Tidak Begitu Besar

Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni mengatakan jika potensi gempa NTT 7,4 SR hari ini tidak begitu besar.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber di program Breaking News Kompas TV, Selasa (14/12/2021).

"Kalau ada tsunami kemungkinan gelombangnya tidak terlalu tinggi," ujarnya dalam laporan tersebut.

Gempa ini memiliki kedalaman 12 kilometer yang mana pada kedalaman tersebut termasuk dangkal.

Kedalaman yang dangkal diungkapkan Astyka yakni di bawah 25 hingga 30 kilometer.

"Gempa ini dangkal karena memiliki kedalaman di bawah 25 atau 30 kilometer, lebih tepatnya 12 kilometer," sambungnya dalam liputan langsung tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika gempa dangkal seperti yang terjadi di NTT ini memiliki dampak yang cukup besar di darat.

"Sehingga dampaknya biasanya cukup besar dirasakan oleh warga di permukaan.

Kalau terjadi di laut, kemungkinan bisa menimbulkan tsunami," ujarnya.

Namun berdasarkan data yang dirilis oleh beberapa institusi, gempa ini memiliki kemungkinan tsunaminya tidak terlalu besar.

Gempa berkekuatan 2,9 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Rabu (8/12/2021) pukul 15.58 WITA
Gempa berkekuatan 2,9 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Rabu (8/12/2021) pukul 15.58 WITA (Handover)

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Maluku, NTB, NTT, Sultra, Sulsel Pascagempa 7,5 di Laut Flores

Baca juga: Dua Wilayah di Sulteng Diguncang Gempa Hari Ini, Ada yang Berkekuatan 3,2 Magnitudo

Kalaupun ada, dikatakan oleh Ahli Geologi ITB ini akan memiliki kelombang yang tidak begitu besar.

"Dari data yang sudah dirilis oleh beberapa institusi, gempa ini kemungkinan berpotensi tsunaminya kecil.

Kalaupun ada gelombangnya tidak besar, tetapi itu kemungkinan kecil sekali," tanggap Astyka.

Gempa yang terjadi di 112 kilometer barat laut Larantuka ini termasuk dalam gempa teknonik, lantaran memiliki guncangan yang cukup besar.

"Kalau gempa ini termasuk teknonik, karena guncangannya besar. Kalau vulkanik kecil, kecuali yang terjadi di erupsi," tandas Astyka.

Sebelumnya, BMKG melaporkan adanya gempa ini melalui emdia sosial twiter resminya.

Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah Larantuka, NTT pada Selasa 14 Desember 2021.

Gempa terjadi pada pukul 10.20.22 WIB dengan kedalaman 12 km.

Setelah kejadian gempat tersebut BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Daerah yang termasuk dalam peringatan dini tsunami yaitu Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).

(TribunPalu/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved