Asbabun Nuzul Surah Al Adiyat, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, Terjemahan dan Tafsir Singkatnya

Berikut ini TribunPalu sampaikan asababun nuzul Surah Al Adiyah beserta dengan bacaan, terjemahan dan tafsirnya.

imam-us.org
FOTO ILUSTRASI: Bacaan Surah Al Adiyat 

وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ

8. Wa innahu lihubbil khairi la shadiid

dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.

اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ

9. Afala ya'lamu iza b'uthira ma filqubuur

Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,

وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ

10. Wa hussila maa fis suduur

dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?

اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ

11. Inna rabbahum bihim yauma 'izil la khabiir

sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.

Baca juga: Asbabun Nuzul Surah At Takatsur, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, Terjemahan & Tafsirnya

Tafsir Singkat Surah Al Adiyat

Ayat 1

Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah.

Ayat 2

Dan demi kuda yang memercikkan bunga api karena hentakan kuku kakinya beradu dengan batu batu. Hal ini menunjukkan keberaniannya menghadapi rintangan sebesar apa pun.

Ayat 3

Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu,

Ayat 4

Sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh,

Ayat 5

Lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani.

Ayat 6

Demi kuda-kuda perang yang demikian sifatnya, sungguh manusia itu enggan bersyukur dan sangat ingkar kepada nikmat Tuhannya. Manusia, kecuali yang dirahmati Allah, malas bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya.

Ayat 7

Dan sesungguhnya dia mengakui dan menyaksikan keingkarannya itu. Hal itu bisa dilihat dari mudahnya manusia bermaksiat kepada Allah.

Ayat 8

Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. Kecintaan berlebihnya pada harta membuatnya materialistis, mengumpulkan harta dengan jalan apa pun, tidak peduli halan atau haram. Cintanya itu juga membuatnya bakhil dan cenderung menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar.

Ayat 9

Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan dan dibangkitkan pada hari kiamat untuk mempertanggung-jawabkan amalnya,

Ayat 10

an tidakkah mereka mengetahui nasibnya bila apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan, baik itu keimanan maupun kekafiran? Kelakuan seseorang adalah cerminan isi hatinya. Buruknya perilaku seseorang merupakan pertanda buruknya hati orang tersebut, demikian sebaliknya.

Ayat 11

Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka. Allah mencatat dengan rinci dan detail apa yang dilakukan manusia. Dengan bukti itu Allah akan menghisab dan memberi balasan yang sesuai kepada mereka.

(TribunPalu/Hakim)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved