Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu

Cemilan Gratis Hingga Parkiran Disabilitas, Cek 9 Inovasi Layanan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu

Inovasi yang dihadirkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu cukup beragam dan memanfaatkan teknologi informasi

Editor: mahyuddin
handover
Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Palu menghadirkan inovasi untuk peningkatan pelayanan. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu menghadirkan inovasi bernama Kandea atau Makanan dan Cemilan.

Inovasi berupa cemilan itu disediakan gratis untuk pemohon saat berada di ruang tunggu Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu.

Kandea merupakan satu dari 15 inovasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu.

Inovasi yang dihadirkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu cukup beragam dan memanfaatkan teknologi informasi

Bermodalkan budged minim, inovasi itu hadir berkat kreatifitas karyawan di kantor yang dipimpin Dewanto Wisnu Raharjo tersebut.

Baca juga: 6 Inovasi Kantor Imigrasi Palu untuk Maksimalkan Pelayanan, Ada Istilah Pataba Hingga Pakabelo

“Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu secara mandiri menghadirkan inovasi yang diperuntukan bagi pengguna layanan Keimigrasian, maupun bagi pegawai dengan tujuan peningkatan integritas,” kata Dewanto Wisnu melalui rilis tertulisnya.

Inovasi itu pun menggunakan bahasa lokal sehingga menjadi daya tarik tersendiri.

Berkat inovasi tersebut Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Lingkup kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu mencakup Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Tolitoli, Buol, dan Poso.

Berikut 7 Inovasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu dirangkup TribunPalu.com, Kamis (16/12/2021):

1. Kandea

Inovasi yang satu ini bisa dibilang paling favorit bagi pemohon.

Kandea atau Makanan dan Cemilan untuk Anda yaitu cemilan yang disediakan gratis untuk pemohon saat berada di ruang tunggu.

Pemohon yang berada di ruang tunggu dapat langsung mengambil makanan dan cemilan tersedia.

Minuman dan cemilan itu mudah dilihat di ruang tunggu.

Nama Kandea diambil dari bahasa Suku Kaili yang artinya makanan.

2. Sibalaya

Nama Sibalaya diambil dari daerah di Kabubaten Sigi, Sulawesi tengah.

Jika melirik sejarah, Desa Sibalaya merupakan wilayah terdampak gempa bumi dan likuifaksi 2018.

Sibalaya di Kantor Imigrasi adalah singkatan dari Pengisian Baterai Ruang Pelayanan.

Layanan itu berupa fasilitas pengisian daya baterai peralatan elektronik untuk pengguna layanan keimigrasian.

Sibalaya digunakan pada saat pengguna layanan Keimigrasian yang berada di Kantor
Imigrasi Palu mengalami masalah dengan daya baterai perangkat elektroniknya.

Kotak pengisian daya peralatan elektronik itu berada di ruang pelayanan.

3. Tabe

Kantor Imigrasi Palu membuat Taman Bermain (Tabe) untuk membuat pemohon anak-anak dan orangtua yang membawa anaknya merasa nyaman.

Kehadiran taman bermain tentu menghilangkan kejenuhan anak menunggu orangtua menjalani proses layanan keimigrasian.

Area bermain Kantor Imigrasi Palu dibuat senyaman mungkin tanpa mengenyampingkan
keamanan bagi anak-anak

“Kami berencana menambah jumlah mainan dan fasilitas pendukung agar balita semakin senang selama berada di area bermain,” kata Dewanto Wisnu.

Tabe juga diambil dari bahasa Kaili yang berarti permisi/silakan atau juga cerminan ungkapan dari kesopanan.

Kata tabe sendiri sangat melekat pada lapisan masyarakat Sulawesi.

Baca juga: VIDEO: Operasi Gabungan Kemenkumham Sulteng Bareng Bea Cukai-BNNP di Wilayah Perairan

4. Pasigala

Pasigala di Kantor Imigrasi Palu adalah singkatan dari Payung Siaga Layanan Keimigrasian.

Sebagaimana namanya, Kantor Imigrasi Palu menyediakan payung untuk pemohon keimigrasian maupun pegawai.

Fasilitas ini diletakkan di area ruang pelayanan.

Namun Pasigala tidak untuk dibawa pulang, setelah payung selesai digunakan maka
pengguna wajib mengembalikan ke tempat semula atau bisa juga diserahkan kepada
satpam yang sedang bertugas.

Kehadiran payung tentu dapat melindungi pemohon dari hujan maupun terik matahari saat hendak mengambil berkas di kendaraannya.

Nama Pasigala diambil dari istilah bencana Sulteng 2018.

Kala itu gempa dan lukuifaksi mengguncang Palu Sigi dan Donggala sehingga sehingga dikenal dengan istilah bencana Pasigala.

Ketiga daerah itupun masuk lingkup kerja Imigrasi Palu.

5. To Palu’e

To Palu’e dalam bahasa Suku Kaili bermakna, orang-orang yang mendiami Lembah Palu.

Dari pemahaman tersebut maka disimpulkan bahwa siapapun orangnya, selama berdiam di lembah Palu, maka mereka merupakan To’ Palue.

Dari istilah itu, Imigrasi Palu mencetuskan inovasi bernama To Palu’e alias Tembok Pajangan dan Ulasan Keimigrasian.

To Palu’e di Kantor Imigrasi Palu menampilkan hasil pelaksanaan kegiatan, informasi, baik yang bersumber dari media massa maupun hasil dokumentasi petugas.

To’ Palue juga memuat ulasan-ulasan keimgrasian yang bersumber dari pemikiran pegawai yang ingin mengekspresikan gagasannya mengenai Keimigrasian.

Dengan konsep anti mainstream, majalah dinding membuat tampilan Kantor Imigrasi
Palu terlihat lebih menarik dan dapat menjadi spot fotogenik.

6. Pamona

Kantor Imigrasi Palu menghadirkan inovasi yang disebut Parkir Mobil Disabilitas (Pamona).

Pamona berupa lokasi khusus yang disediakan untuk menurunkan calon pemohon layanan keimigrasian kategori disabilitas.

Lokasi itu ditempatkan tak jauh dari ruang pelayanan, sehingga pemohon bisa segera mendapat layanan.

Istilah Pamona diambil dari nama suku di Kabupaten Poso (sering kali disebut sebagai suku Poso, Bare'e, atau To Pamona).

“Interpretasi nama Pamona ke dalam inovasi Kantor Imigrasi Palu sekaligus untuk mempromosikan daerah dan suku di Sulteng,” tutur Dewanto Wisnu.

Baca juga: VIDEO: Imigrasi Sosialisasi Aplikasi Pengawasan Orang Asing, Minta Masyarakat Sulteng Awasi WNA

7. Pakuli

Pakuli dalam bahasa Kaili berarti obat.

Selaian itu Pakuli merupakan nama desa yang berada di Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Desa tersebut berada dekat dengan Taman Nasional Lore Lindu yang merupakan wilayah konservasi flora dan fauna endemik serta kawasan hutan lindung.

Nah, Pakuli di Kantor Imigrasi Palu Parkiran Kendaraan Tamu Layanan Keimigrasian (Pakuli).

Layanan ini memanfaatkan area kosong di atas selokan/saluran air yang berada di depan kantor untuk dijadikan lahan parkir motor.

Dengan adanya Pakuli, halaman kantor terlihat lebih luas sehingga tidak mengganggu kegiatan pelayanan.

Sebelum adanya Pakuli, parkiran kendaraan roda dua berada di halaman kantor sehingga menganggu mobilitas keluar masuk ke ruang layanan, serta mengganggu area tunggu layanan.

8. Ruang Anoa

Ruang Anoa sebenarnya adalah ruang tamu seperti pada umumnya namun kehadirannya memiliki makna positif.

Anoa di situ singkatan dari Anti Benturan Kepentingan Organisasi.

Di ruang itulah pegawai dan masyarakat boleh bertemu, bukan lagi di ruang-ruang kerja.

Kehadiran ruang itu juga untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terkait transparansi.

Ruang itu benar-benar transparan tanpa partisi.

Tamu yang datang wajib melapor kepada resepsionis ataupun satpam kemudian akan
diarahkan ke Ruang Anoa.

Seluruh pegawai diharuskan menerima tamu di tempat ini sehingga meminimalisir penyalahgunaan wewenang.

Nama Anoa diambil dari nama hewan endemik Pulau Sulawesi.

“Terinspirasi dari Hewan Anoa yang melambangkan kegesitan dan keuletan yang dapat
hidup sendiri maupun berkelompok, ruang Anoa diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman untuk bertemu para pegawai dengan tamu,” jelas Dewanto Wisnu.

9. Pelawa

Nah yang satu ini juga bisa terbilang inovatif.

Kantor Imigrasi Palu memberikan fasilitas kepada pegawai sebagai solusi keamanan dan
perlindungan helm yaitu Penyimpanan Helm Pegawai (Pelawa).

Pelawa ini hadir di koridor samping tempat taman bermain (Tabe) sehingga pegawai tidak perlu khawatir lagi terhadap helm yang dibawa.

Kehadiran pelawa untuk memberi rasa aman kepada pegawai dari kehilangan maupun hujan mengguyur helm.

Nama Pelawa diambil dari desa di Kabupaten Parigi Moutong.
Desa Pelawa memiliki daya tarik wisata yaitu pantai pelangi, yang pernah disambangi Presiden RI.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved