Virus Corona
5 Gejala Ringan Covid-19 Varian Omicron, Ada Kesamaan dengan Varian Delta
Gejala infeksi Covid-19 varian Omicron dapat tergolong ringan hingga berat. Berikut ini 5 gejala ringan Omicron yang mirip gejala sakit biasa.
TRIBUNPALU.COM - Covid-19 varian Omicron telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan kasus positif Omicron pertama di Indonesia melalui konferensi pers virtual pada Kamis (16/12/2021).
Kasus tersebut terdeteksi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada seorang petugas kebersihan berinisial N, dikutip dari laman Kemenkes RI.
Gejala pasien positif varian Covid omicron mirip dengan gejala Covid-19 dari yang ringan hingga berat, yaitu disertai pilek.
Namun, tidak semua orang yang terinfeksi varian Omicron menunjukkan gejala yang sama, atau bahkan tidak bergejala.
Para ahli memperingatkan, gejala tersebut dapat dengan mudah disalahartikan sebagai penyakit ringan sehari-hari.
Studi Zoe Covid di Inggris menganalisis ribuan gejala Covid yang diunggah ke aplikasi oleh publik Inggris (Zoe Covid app).
Para tenaga kesehatan memperingatkan orang untuk tidak meremehkan varian omicron.
Baca juga: Gubernur Sulteng ke Warganya soal Varian Omicron: Jangan Panik, Tetap Patuhi Prokes Covid-19
Gejala Ringan seperti Penyakit Biasa

Menurut penelitian Zoe Study, pekan ini mereka menganalisis gejala yang terkait dengan kasus Covid di London yang dicatat selama dua minggu secara terpisah pada bulan Oktober dan Desember, yaitu sebelum dan setelah omicron menyebar di London.
Analisis awal ini menemukan kesamaan antara delta dan varian omicron.
Hasil analisis menunjukkan varian Omicron belum bermutasi kembali menjadi gejala yang lebih mirip flu dari jenis Covid sebelumnya.
Tim peneliti mengatakan ada lima gejala teratas yang dilaporkan di aplikasi Zoe dalam dua minggu yang berbeda.
1. Pilek
2. Sakit kepala
3. Kelelahan (baik ringan atau berat)
4. Bersin
5. Sakit tenggorokan
Baca juga: Terkait Varian Omicron di Indonesia, Jokowi Himbau Warga dan Pejabat Tidak Bepergian ke Luar Negeri
London dipilih untuk analisis Zoe karena prevalensi omicron yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.
Varian omicron menjadi jenis varian Covid-19 yang dominan di London, sehingga dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas di Inggris.
Para ahli memperkirakan fenomena ini kemungkinan akan terulang di negara-negara lain di seluruh dunia.
Namun, kali ini, dengan varian omicron, karena bisa lebih sulit dikenali.
Profesor Tim Spector, ilmuwan utama di aplikasi Zoe Covid Study, mengatakan ada risiko kasus omicron potensial bisa disalahartikan sebagai pilek ringan.
“Seperti yang ditunjukkan data terakhir kami, gejala omicron didominasi gejala pilek, pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan dan bersin, jadi orang harus tinggal di rumah karena kemungkinan besar Covid,” kata Spector dalam laporan terbaru Zoe, Kamis (16/12/2021).
“Mudah-mudahan orang sekarang mengenali gejala seperti pilek yang tampaknya menjadi ciri utama omicron,” tambahnya.
Spector memperkirakan Covid-19 varian Omicron akan menjadi virus Covid-19 yang dominan di Inggris pada Natal dan Tahun Baru.
"Pada Tahun Baru, kasus dapat mencapai puncaknya lebih tinggi dari apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya," kata Spector.
Spector berharap akan ada penurunan kasus di London karena Perdana Menteri Boris Johnson dan pemimpinnya terus melakukan pengawasan, seperti membatasi mobilitas, bekerja dari rumah, dan memakai masker wajah.
Gejala Infeksi pada Pasien Pertama Omicron

Dilansir dari New York Times, dokter yang menangani varian Omicron pertama, Dr Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan menginformasikan gejala ringan pasien pertama Omicron.
Gejala Covid-19 Omicron digambarkan sebagai gejala yang sangat ringan.
Ada sedikit perbedaan dengan gejala pada pasien yang terinfeksi varian Delta.
Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 33 tahun.
Beberapa gejala ringan yang dialami, yaitu:
- Merasa sangat lelah selama beberapa hari terakhir
- Merasakan sakit dan nyeri di tubuh
- Merasakan sedikit sakit kepala
- Tidak mengalami sakit tenggorokan
- Tenggorokan gatal, namun tidak batuk
- Tidak kehilangan deteksi indera perasa atau bau.
Dokter Coetzee langsung melakukan tes Covid-19 pada pasien tersebut dan hasilnya positif.
Ia juga melakukan tes pada anggota keluarga pasien yang juga memiliki hasil positif.
Pasien dengan gejala yang sama mulai meningkat pada 18 November 2021, dengan gejala yang berbeda dari varian Delta.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Covid-19 Varian Omicron Tergolong Ringan hingga Berat, Berikut Ini 5 Gejala Ringan Omicron