Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: Strategi Pemkot Palu Lawan Covid-19 hingga Dokter Gadungan di Morut
Strategi pemerintah Kota Palu dalam melawan Covid-19 menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
2. Kasus Perusakan Sekretariat Mahasiswa Untad
Polisi belum mengungkap kasus perusakan sekretariat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad).
Hal itu membuat mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Dekanat FISIP Untad Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (16/12/2021).
Bersama Dekan FISIP Untad Prof Muhammad Khairil, Kapolsek Palu Timur AKP Umar kemudian menemui para mahasiswa.
Di depan pengunjuk rasa, Umar menyebut tidak ada saksi kunci dalam mengungkap kasus perusakan fasilitas kampus dua bulan lalu itu.
"Kami sudah memeriksa enam saksi. Dari jumlah itu hanya satu orang yang menguatkan dugaan si pelapor. Kami butuh 2 orang saksi yang menguatkan agar proses penyidikan lebih cepat,” ujar Kapolsek Umar dikutip TribunPalu.com, Jumat (17/12/2021).
Ada dua sekretariat di FISIP Untad dirusak orang tak dikenal, yakni Himpunan Mahasiswa Sosiologi (Himasos) dan Himpunan Mahasiswa Antropologi (Komunal).
Mengetahui hal tersebut, Dekan FISIP Untad Prof Muhammad Khairil membuat laporan sesuai nomor teregistrasi dengan STTLP/71/X/2021/RES PALU/SPKT III/SEKTOR PAL-TIM.
3. Dokter Gadungan Tipu Warga Morowali Utara
Seorang wanita RM alias R alias dr Dewi (44) ditetapkan sebagai tersangka penipuan modus jadi dokter gadungan.
Aksinya menipu korban berinisial LYA (46) warga Desa Tanakuraya, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara.
Korbannya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan mengalami kerugian ratusan juta atas kejadian itu.
Ketua tim unit Reaksi Cepat Elang Tokala Polres Morut Aipda Suryanto Lawasa saat memimpin penangkapan mengatakan, tersangka mengaku sebagai dokter bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso.
Modus pelaku, mengiming-imingi kelulusan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar untuk anak korban.
Adapun pelaku awalnya terlebih dahulu berkomunikasi dengan seorang kerabat korban melalui media sosial.