Wisma Atlet Kemayoran Lockdown, Pemerintah Siapkan Rusun untuk Karantina WNI dari Luar Negeri

Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat diisolasi selama tujuh hingga sepuluh hari ke depan. Untuk itu pemerintah menyediakan rusun untuk isolasi WNI.

dok. PMI
Ilustrasi - Petugas PMI lakukan penyemprotan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM – Belakangan ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan adanya temuan virus omicron di Jakarta.

Pasien yang terpapar varian omicron tersebut diketahui merupakan petugas Wisma Atlet.

Petugas yang terpapar varian omicron tersebut diketahui seorang petugas kebersihan di lingkungan Wisma Atlet.

Meski saat dilakukan tes PCR ulang sudah dinyatakan negatif, pasien tersebut masih harus menjalani isolasi secara ketat. 

Dengan adanya hal tersebut, melansir dari KompasTV, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta usat akan diisolasi atau lockdown.

Isolasi ini dilakukan selama tujuh hingga sepuluh hari ke depan.

Berdasarkan dari KompasTV, terlihat kawasan Wisma Atlet sepi dan tidak terlihat aktivitas lain.

Pintu yang biasanya dapat diakses oleh awak media dan merupakan akses untuk keluar masuk Wisma Atlet, kini pintu tersebut ditutup.

Pintu tersebut juga dijaga ketat oleh petugas serta tidak diperbolehkan sembarang orang memasuki kawasan Wisma Atlet.

Saat ini pemerintah diketahui tengah mempersiapkan rusun untuk diunakan sebagai tempat karantina bagi WNI yang baru tiba di luar negeri.

Hal ini berkaitan dengan isoalsi yang terjadi di Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Beda dengan Rachel Vennya, Ahmad Dhani - Mulan Jameela Bisa Tak Karantina di Wisma Atlet Karena Ini

Diketahui rusun yang disiapkan pemerintah yakni Rusun Nagrak Cilincing Jakarta Utara.

Kepala Satgas Penanganan Covid 19 sekaligus Kepala BNPB, Suharyanto mengungkapkan Rusun Nagrak dapat beroperasi mulai Senin pekan depan.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Menkomarinves, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satuan Tugas Penanganan Covid 19, serta kementerian lembaga terkait.

Setidaknya, nantinya dalam rusun tersebut terdapat 3.500 hingga 4.000 tempat tidur yang akan digunakan untuk untuk menampung WNI yang melakukan karantina seusai melakukan perjalanan dari luar negeri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved