Tiga Mahasiswi Untad Sabet Medali Emas di Kompetisi Riset Internasional

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tiga mahasiswi Universitas Tadulako (Untad) meraih prestasi membanggakan di ajang internasional. 

Torehan prestasi tersebut diraih Dian Septiawati (Kesmas) serta dua dari FMIPA, Rafiqa Wulandani dan Khofifah Indah Pratiwi Syahrudin. 

Ketiganya berhasil menyabet medali emas di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Kuala Lumpur Desember 2021.

WYIE merupakan kompetisi untuk penemu lokal hingga internasional, serta penelitian ilmuwan yang menyajikan penemuannya ke komunitas bisnis. 

Baca juga: 3 Ton Beras Disediakan dalam Gebyar Vaksinasi Presisi di Mako Sat Brimob Polda Sulteng

Ketiga mahasiswi Untad menghadirkan inovasi berjudul Mangrove Health Tester: Arduino-Based Mangrove Health Detection Innovation as the First Step ini Mitigating the Tsunami Disaster in Palu City, Central Sulawesi. 

Rafiqa menjelaskan, mangrove health tester merupakan alat untuk memonitor tanaman mangrove pada substrat tertentu. 

"Fungsinya untuk mengetahui pohon mangrove dapat tumbuh di suhu dan Ph yang sesuai. Mangrove ini akan tumbuh di tempat yang sesuai substratnya, jika tidak maka tidak akan tumbuh," kata Rafiqa, Jumat (24/12/2021). 

Baca juga: Polres Morut Serahkan Grand Prize Gebyar Vaksinasi Covid-19

Sesuai judulnya, inovasi ini berangkat dari permasalahan bahwa Kota Palu termasuk sebagai daerah rawan bencana di Indonesia. 

Menurut Rafiqa, mangrove mampu meredam laju gelombang ketika tsunami sehingga perlu dipantau kesehatannya. 

"Teluk Palu ini rawan bencana. Kami harap inovasi ini membuat masyarakat dapat menanam dan memonitor mangrove di pesisir pantai," ucapnya.(*)