Ketahui 6 Cara Pria Memilih Pendamping Hidup yang Baik Sesuai dengan Syariat Islam

Berikut ini TribunPalu sampaikan cara memilih pasangan hidup yang baik sesuai dengan syariat Islam.

Instagram @ricistr_indofficial
FOTO ILUSTRASI: Pernikahan dalam Islam 

Ketahui 6 Cara Pria Memilih Pendamping Hidup yang Baik Sesuai dengan Syariat Islam

TRIBUNPALU.COM - Sebelum memilih pasangan hidup, seorang pria harus memiliki pertimbangan yang cukup.

Setiap pria memiliki kriteria yang berbeda-deba dalam memilih calon istri.

Istri yang baik nantinya tidak hanya merawat suami secara jasmani saja, tetapi juga bisa melengkapi segala kekurangan dalam hidup.

Oleh karena itu memilih istri bukan suatu perkara yang mudah.

Diperlukan beberapa cara yang baik untuk mendapatkan istri yang baik pula.

Buya Yahya menjelaskan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, bahwa mengenali calon pasangan sebelum menikah memang memiliki aturan.

Untuk mengetahuinya lebih detail, TribunPalu akan menyampaikannya melalui artikel berikut ini.

Baca juga: Kenali Penyebab Anda Sering Lupa Jumlah Rakaat Salat, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut

Ria Ricis dan Teuku Ryan cerita malam pertama
Ria Ricis dan Teuku Ryan cerita malam pertama (Instagram @ricistr_indofficial)

1. Datang melalui pintu yang baik

Buya mengatakan apabila seorang laki-laki yang baik yang menginginkan untuk menikahi seorang perempuan, maka ia harus datang melalui pintu yang baik juga.

Maksud dari penyataan tersebut ialah tidak merusak hati perempuan tersebut.

"Tanda orang baik menginginkan untuk menikahi adik Anda, ya dengan datang kepada Anda.

Itu melalui pintu yang baik, bukan malah merusak hati adik Anda," jawab Buya atas pertayaan jemaah yang didatangi seorang laki-laki yang ingin menikahi adiknya.

Hal ini dikarenakan Islam tidak mengajarkan seorang pria menyakiti hati wanita, terlebih lagi ia adalah calon istrinya.

2. Tidak mendatangi wanita secara langsung

Buya mengatakan, apabila ingin mengetahui kenyataan yang sesungguhnya tentang calon istri, maka tidak bisa dilakukan secara langsung.

"Kalau mau tahu hakikatnya, maka tidak bisa secara langsung," ujar Buya kepada jemaah.

Bagi seorang wanita yang ingin mengetahui hakikat seorang laki-laki, maka tidak bisa langsung dengan perempuan itu sendiri.

Buya membeberkan jika dilakukannya sendirian, ditakutkan laki-laki tersebut akan berbohong saat ditanya oleh seorang perempuan.

"Jika engkau mengetahui hakikat seorang laki-laki, maka tidak bisa dengan dirimu sendiri. Karena kalau dia ditanya, maka dia akan berbohong," ujar Buya saat menjelaskan sebuah hadis.

Baca juga: Apa Hukum Berbicara saat Khatib sedang Berkhotbah? Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah Berikut

3. Bertemu dengan saudara laki-laki calon istri

Buya mengatakan apabila ingin mengetahui lebih jelas tentang calon istrinya, maka dilarang mendatanginya berduaan saja.

Ia menyarankan untuk bertemu dengan saudara laki-laki dari pihak calon istri.

Dari sini lah akar pengetahuan tentang hakikat seorang laki-laki tersebut.

"Caranya adalah, kirimkan saudara laki-lakimu untuk duduk dengannya, maka akan tahu hakikat sesungguhnya," tandas Buya.

Begitu juga dengan laki-laki yang ingin mengetahui hakikat dari seorang perempuan.

Maka ia harus mengirimkan saudara perempuan atau bibinya untuk bertemu dan duduk bersama perempuan pilihan laki-laki tersebut.

Dari sinilah karakter yang sesungguhnya akan terlihat.

Apakah calon pasangan tersebut rajin beribadah ataupun tidak.

"Begitu juga seorang laki-laki yang ingin tahu seorang wanita, maka kirimlah adik wanita atau bibimu untuk duduk dengannya.

Selama dua hingga hari tiga hari sudah tahu hakikatnya. Karakternya kayak apa, tahajudan atau tidak," ungkap Buya.

4. Hindari pacaran atau taaruf di media sosial

fenomena yang sedang menjadi tren di kalangan anak muda ialah pacaran bahkan taaruf melalui media sosial.

Bagi Buya, itu bisa jadi merupakan sebuah bentuk kebohongan.

Hal ini dikarenakan orang yang menggunakan sosial media hanya mengunggah sesuatu yang baik saja, sementara yang buruknya selalu disembunyikan.

Misalnya saja ia tidak melaksanakan salat tahajud, namun mengabari pasangannya melalui pesan chat yang mengatakan jika dirinya sedang bertahajud.

"Tapi kalau orang pacaran, alasannya adalah taaruf lewat media sosial itu bohong semua. Dia akan selalu menampakkan yang baik dan tidak akan menampakkan yang jelek.

Contohnya jika tidak tahajud aja sudah disetting jam segitu untuk mengirim SMS dan seterusnya," lanjutnya.

Maka jika Anda seorang kakak laki-laki untuk adik perempuan Anda, mintalah kepada adik Anda untuk menyerahkan hal tersebut kepada Anda.

Baca juga: Hukum Mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur Bagi Laki-laki, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Foto Ilustrasi: Buku nikah yang akan dimiliki seluruh calon pengantin
Foto Ilustrasi: Buku nikah yang akan dimiliki seluruh calon pengantin (Kompas.com)

5. Meminta respon calon istri melalui saudara laki-lakinya

Untuk menuju hubungan yang lebih serius, seorang perempuan tidka hanya cukup percaya dengan calon pasangannya saja.

Tetapi juga dibutuhkan kebenaran dan keseriusan tentang orang tersebut.

"Maka sampaikan pada adik Anda yang sholihah itu untuk menyerahkan kepada Anda, dan Anda memiliki kewajiban untuk mengetahui lebih lanjut. Tidak cukup hanya percaya saja, cari kebenaran orang tersebut," sambungnya.

Jika sudah menemukan kebenaran tentang laki-laki tersebut memang orang baik, maka baru mempertemukan adik perempuan kepada laki-laki tersebut.

Buya menyebut apabila cara tersebut merupakan cara terbaik untuk mengetahui sifat asli calon pasangan, karena tidak saling mencuri hati secara langsung.

"Kalau sudah menemukan, kalau dia benar-benar baik, maka ajak dan pertemukan dengan adik.

Tapi cara ini sudah benar, karena tidak mencuri hati," pesan Buya.

Kemudian Buya menjelaskan, jika membangun cinta itu di atas pernikahan bukan membangun pernikahan di atas cinta.

Hal ini dikarenakan sebab-sebab cinta itu nyata, dan apabila cinta itu baik, maka kedua calon juga akan baik-baik saja.

"Ingat, membangun cinta itu diatas pernikahan, bukan membangun pernikahan diatas cinta. Sebab-sebab cinta itu ada, kalau dia baik insyaallah dia laki-laki juga baik," tegasnya.

6. Menyerahkah segala sesuatunya kepada Allah SWT

Setelah melakukan hal-hal tersebut, tugas Anda sebagai seseornag yang sedang memperjuangkan hubungan menuju pernikahan yang halal ialah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT yaitu dengan cara salat Istikhoroh.

Namun yang perlu diingat, istikhoroh tidak harus dengan mimpi untuk menemukan jawabannya.

Melainkan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Jika orang tersebut baik, maka akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Tetapi jika orang tersebut tidak baik, maka akan diputus oleh Allah SWT.

"Setelah itu istikhoroh. Dan ingat itu jawabannya tidak harus dengan mimpi.

Akan tetapi adalah menjalankan apa yg diajarkan nabi, kalau baik akan dimudahkan Allah, kalau tidak baik akan diputus oleh Allah," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved