Berita Populer Sulteng
Berita Populer Sulteng: 910 Personel Polda Sulteng Naik Pangkat hingga Perempuan Azan di Masjid
Sebanyak 910 personel Polda Sulteng naik pangkat menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
TRIBUNPALU.COM - Berikut tiga Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin, Senin (3/01/2022).
Sebanyak 910 personel Polda Sulteng naik pangkat menjadi salah satu Berita Populer Sulteng di TribunPalu.com kemarin.
Selain itu ada juga Berita Populer Sulteng lainnya mengenai perempuan di Banggai Azan di Masjid.
1. Sebanyak 910 Personel Polda Sulteng Naik Pangkat
Sebabyak 910 personel Kepolisian Darah (Polda) Sulteng mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, Senin (3/1/2022).
Penyematan kenaikan pangkat berlangsung di lapangan Apel Polda Sulteng, Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi selaku Inspektur upacara menerima laporan kenaikan pangkat perwira menengah, perwira pertama, bintara dan tamtama.
"Syukuri apa yang dianugerahkan Allah SWT dengan diberikannya kenaikan pangkat," ujar Irjen Pol Rudy.
Ia juga menuturkan, kenaikan pangkat itu tentunya diiringi tanggung jawab yang lebih banyak.
"Sehingga harus disyukuri dan jadikan motivasi untuk bekerja lebih baik," ucap pria kelahiran Cimahi, 23 Agustus 1965 tersebut.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, kenaikan pangkat itu merupakan periode 1 Januari 2022.
Adapun rinciannya, 273 personel Polda Sulteng dan 637 personel Polres jajaran.
Sebanyak 900 personel mendapat kenaikan pangkat regular, dan 10 personel mendapat kenaikan pangkat pengabdian.
"Ada 36 personel kelompok pamen yang naik pangkat, 139 personel kelompok pama, 721 personel kelompok bintara dan 14 personel kelompok tamtama," ujar Didik.
Adapun pada kegiatan upacara itu turut hadir Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso, Irwasda Polda Sulteng, pejabat utama dan seluruh personil Polda Sulteng.
2. Siswa di Palu Dapat Layanan Bus Gratis
Siswa di Kota Palu, Sulawesi Tengah mendapat layanan angkutan bus gratis dari pemerintah Kota Palu, Senin (3/1/2022).
Layanan angkutan bus gratis untuk siswa itu diresmikan di dua tempat yang berbeda.
Tempat pertama di Kantor Kelurahan Pantoloan Induk oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.
Tempat kedua di Kantor Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu oleh Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido.
Total bus diresmikan sebanyak tujuh unit dari Dinas Perhubungan Kota Palu.
Bus tersebut akan melayani enam trayek yaitu Huntap Tondo - Pantoloan, Huntap Tondo - Pusat Kota, Huntap Balaroa - Donggala Kodi - Kabonena - Sis Al-Jufri.
Kemudian Huntap Balaroa - Duyu - Pengawu - Sis Al-Jufri, Huntara Petobo - Kawatuna - Lasoani - Birobuli, dan wilayah Watusampu - Silae.
Layanan bus untuk siswa sekolah itu gratis dan tidak dipungut biaya.
Operasional dari bus tersebut dimulai pukul 06.00 dan star dari kantor kelurahan.
Wakil Wali Kota Reny mengungkapkan apresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas diselenggarakannya peresmian layanan angkutan bus gratis untuk siswa sekolah tersebut.
Ia menyebut sektor transportasi merupakan salah satu sektor sangat penting dan strategis dalam konteks pembangunan daerah.
"Alhamdulillah mulai hari ini, adik-adik ke sekolah sudah dapat menikmati layanan bus gratis. Tidak hanya diantar ke sekolah, tapi juga dijemput lagi," ungkapnya.
"InsyaAllah kita akan nyaman, aman, dan bisa tepat waktu ke sekolah," tutup Wawali menambahkan.
3. MUI Sentil Kemenag Soal Perempuan Azan di Masjid di Banggai
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah Prof Sagaf S Pettalongi menyayangkan kasus perempuan mengumandangkan azan di masjid.
Kejadian itu terjadi di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Jumat (31/12/2021) lalu.
"Kementerian Agama terkait harus rutin memberikan penyuluhan dan pelatihan tata cara pengelolaan masjid khususnya bagi pegawai syara," kata Prof Sagaf, Minggu (2/1/2022).
Rektor UIN Datokarama itu menyarankan agar setiap masjid terdapat petugas atau pegawai syara.
Prof Sagaf menjelaskan, perempuan tidak tidak diperbolehkan mengumandangkan azan melalui pengeras suara di dalam ajaran Islam.
Namun ia mengimbau masyarakat tidak terpancing dan menyerahkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
"Setiap masjid harus ada petugas atau pegawai syara agar hal seperti ini tidak terjadi. Masyarakat sebaiknya tidak emosional dan terpancing dengan peristiwa tersebut," ucapnya. (*)