Bacaan dan Tafsir Surah Asy Syams Ayat 8 hingga 15, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsiran Surah Asy Syams ayat 8 hingga 15 yang dilansir dari laman quran.kemenag.go.id.

Sajian Sedap
Berikut ini TribunPalu sampaikan bacaan dan tafsiran Surah Asy Syams ayat 8 hingga 15 yang dilansir dari laman quran.kemenag.go.id. 

Ayat 11

Kaum Samud, yang dahulu tinggal di sebelah selatan Madinah, adalah contoh manusia yang mengotori jiwa dengan kekafiran dan maksiat. Kaum Šamud telah mendustakan rasulnya, yaitu Nabi Saleh, karena mereka melampaui batas dalam keingkaran terhadap ajakan nabi mereka dan melakukan tindakan yang penuh dosa.

Kaum Samud adalah umat Nabi Saleh. Mereka telah mendustakan dan mengingkari kenabian dan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Saleh dari Allah. Nabi Saleh diberi mukjizat oleh Allah sebagai ujian bagi kaumnya, yaitu seekor unta betina yang dijelmakan dari sebuah batu besar, untuk menandingi keahlian kaum itu yang sangat piawai dalam seni patung dari batu. Bila mereka piawai dalam seni patung sehingga patung itu terlihat bagaikan hidup, maka mukjizat Nabi Saleh adalah menjelmakan seekor unta betina yang benar-benar hidup dari sebuah batu. Akan tetapi, mereka tidak mengakuinya, dan berusaha membunuh unta itu.

Ayat 12

Puncak perilaku buruk mereka tampak ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka untuk melakukan tindakan yang sangat buruk akibatnya bagi mereka semua, yaitu membantai unta mukjizat Nabi Saleh.

Awal kecelakaan bagi kaum Samud adalah ketika tampil seorang yang paling jahat dari mereka, yaitu Qudar bin Salif. Ia adalah seorang yang sangat berani, perkasa, dan bengis. Ia datang memprovokasi kaumnya untuk membunuh unta betina mukjizat Nabi Saleh.

Baca juga: Bacaan Dzikir setelah Salat Fardhu yang Mudah Dihafalkan, Dilengkapi Tulisan Latin, Arab & Artinya

Ayat 13

Melihat gelagat buruk itu lalu Rasul Allah, Nabi Saleh, berkata kepada mereka, “Biarkanlah unta betina dari Allah ini dengan minumannya.” Janganlah kamu mengusik apalagi membunuh­nya. Jangan pula kamu larang unta itu mengambil jatah air minumnya sesuai kesepakatan kita satu hari untuk unta dan hari berikutnya untuk kaum Šamud.

Nabi Saleh memperingatkan kaumnya agar tidak mengganggu unta itu. Ia memperingatkan bahwa unta itu adalah mukjizat dari Allah, dan haknya untuk memperoleh minum berselang hari dengan mereka, harus dihormati. Ia memperingatkan pula bahwa bila mereka mengganggunya, mereka akan mendapat bahaya.

Ayat 14

Kaum Samud tidak rela dengan pembagian jatah air itu. Nabi Saleh telah menasihati mereka, namun mereka mengabaikan serta mendustakannya, dan dengan beringas pria paling celaka itu menyembelih­ unta tersebut dan membantainya atas perintah kaum Samud. Karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya mereka dengan tanah. Hanya Nabi Saleh dan orang beriman yang selamat dari azab itu. Kejadian ini memberi pesan kepada generasi setelahnya bahwa aturan agama Allah harus diindahkan. Mereka yang menentang dan melakukan dosa akan mendapatkan sanksi yang keras dari Allah di dunia sebelum sanksi yang lebih keras lagi di akhirat.

Akan tetapi, kaumnya memandang Nabi Saleh bohong, begitu juga unta itu sebagai mukjizat, dan menganggap sepi peringatan Nabi Saleh tersebut. Unta itu mereka tangkap beramai-ramai, lalu Qudar bin Salif membunuhnya dengan cara memotong-motongnya. Akhirnya Allah meratakan negeri mereka dengan tanah, dengan mengirim petir yang menggelegar yang diiringi gempa yang dahsyat, sebagai balasan pembangkangan dan dosa-dosa mereka.

Ayat 15

Allah membinasakan mereka dan Dia tidak takut terhadap akibatnya. Allah tidak diminta pertanggungjawaban atas tindakan-Nya oleh siapa pun. Tindakan Allah, apa pun bentuknya, adalah keadilan sejati. Makhluk harus menaati aturan-Nya dan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah di akhirat nanti.

Allah tidak peduli bencana yang Ia timpakan kepada mereka dengan korban yang begitu besar. Hal itu karena pembangkangan mereka yang sudah sangat keterlaluan, yaitu membunuh unta betina (mukjizat) yang diturunkan-Nya kepada nabi-Nya.

(TribunPalu/Hakim)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved