Luhut Sebut Puncak Omicron Diprakirakan Terjadi Februari-Maret, Jakarta Berpotensi Naik Tinggi

Saat ini saja, peningkatan varian baru itu telah menyentuh angka 1.054 kasus per hari dengan kasus transmisi lokal sudah lebih tinggi dari transmisi

Editor: Imam Saputro
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta usai memeriksa kesehatan karyawan Restoran Amigos di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020). Restoran Amigos disebut sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi warga Jepang dan warga Indonesia yang positif Covid-19 pada 14 Februari 2020. Pemilik restoran menghentikan sementara operasional restoran untuk melakukan pembersihkan lokasi dan memeriksa kesehatan para karyawan untuk memastikan tidak ada penularan virus korona baru. 

Semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan di Jakarta bukan saja karena banyaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke ibu kota, melainkan juga adanya penularan secara lokal.

Pada 9 Januari 2022, Jakarta mencatat 393 kasus baru dalam sehari. Sebanyak 294 (74,8 persen) di antaranya adalah PPLN. Hanya 99 kasus (25,2 persen) yang merupakan transmisi lokal.

Saat itu, jumlah 1.885 kasus aktif Covid-19 di Ibukota juga didominasi oleh PPLN. Sebanyak 1.415 pasien (75,1 persen) merupakan PPLN, dan hanya 24,9 persen atau 470 pasien yang bukan PPLN.

Pada 15 Januari 2022, DKI Jakarta telah mencatat 720 kasus baru dalam sehari. Proporsi kasus baru antara PPLN dan non-PPLN pun terbagi rata, yakni 375 kasus PPLN (52,1 persen) berbanding 345 kasus transmisi lokal (47,9 persen).

Akibatnya, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta pun melonjak tajam menjadi 3.779. Jumlah itu naik dua kali lipat lebih dalam waktu seminggu.

Kini, jumlah pasien Covid-19 di Jakarta yang berasal dari PPLN berjumlah 2.443 orang (64,4 persen) dan non-PPLN 1.346 orang (35,6 persen). Dibandingkan pekan lalu, baik kasus aktif pada PPLN maupun non-PPLN, sama-sama mengalami kenaikan sekitar 800-1.000 orang.

PTM 100 persen

Adapun pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Jakarta juga dikhawatirkan menjadi medium penyebaran Covid-19. Sebab saat ini sudah ada beberapa murid dan guru yang terpapar Covid-19 selama pelaksanaan PTM 100 persen.

Saat ini, ada 15 sekolah di Jakarta yang guru dan siswanya terpapar Covid-19 selama pelaksanaan PTM 100 persen.

Tercatat ada 19 kasus yang ditemukan di 15 sekolah. Pemprov DKI pun menutup sementara 15 sekolah tersebut dari PTM 100 persen.

Dari 19 kasus yang ditemukan di 15 sekolah, 16 di antaranya merupakan siswa dan sisanya tiga kasus dari guru.

Kendati demikian Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun memastikan belum ada temuan siswa maupun guru positif Covid-19 akibat varian Omicron di 11 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.

Baca juga: Ketahui Gejala Omicron dan Bedanya dengan Flu Biasa, Penting untuk Tetap Jaga Protokol Kesehatan

"Bukan Omicron, sekali lagi bukan Omicron," kata Riza Patria di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip Antara.

Atas temuan tersebut, Riza meminta orangtua siswa selalu waspada terhadap penyebaran Covid-19 di masa belajar tatap muka 100 persen.

"Para orangtua, bapak ibu semuanya (diminta agar) patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 (ketika anak) pergi ke sekolah (dan saat) pulang kembali (dari) sekolah," tutur Riza.

Masyarakat diminta hati-hati

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved