Palu Hari Ini

Takut Timbul Kebencian, Kedatangan Ustaz Khalid Basalamah Ditolak di Palu Demi Kedamaian?

Penolakan kedatangan Ustaz Khalid Basalamah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tuai pro dan kontra.

Sumber: YouTube Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah 

TRIBUNPALU.COM - Penolakan kedatangan Ustaz Khalid Basalamah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tuai pro dan kontra.

Ustaz Khalid Basalamah dikabarkan akan menjadi pemateri dalam Tabligh Akbar.

Informasi dihimpun TribunPalu.com Kamis (13/1/2022), Tabligh Akbar itu bakal digelar oleh Yayasan Lentera Salaf Palu.

Namun Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Provinsi Sulawesi Tengah langsung memberikan surat penolakan kepada Pemkot dan Polres Palu.

"Kami selaku pelopor ajaran Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah dilingkungan keterpelajaran se Sulteng merasa keberatan dan menolak kehadirannya Dr Khalid Basalamah," ujar Ketua Ikatan Pelajar NU Sulteng, Muamar.

Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah (Handover)

Berikut alasan dari Ikatan Pelajar NU Sulteng menolak akan kedatangan Ustaz Khalid Basalamah:

1. Dr Khalid Basalamah merupakan Da'i Wahabi Indonesia

2. Narasi yang dibawakan yang bersangkutan selama ini beredar sering menimbulkan ujaran kebencian dan dapat berpotensi memecah belah kerukunan umat di NKRI

3. Menilai ybs tidak sesuai Tradisi, Adat Istiadat, dan Budaya masyarakat Indonesia khususnya Tanah Kaili dan kerap menimbulkan keresahan

4. Menilai ybs tidak sesuai dengan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah yang dibawakan mayoritas Dai Ahlusunnah wal Jamaah khususnya di Tanah Kaili.

5. Cenderung dapat memantik kebencian bagi mayoritas muslim yang basisnya Ahlussunnah Wal Jamaah

6. Memperhatikan bahwa Ajaran Guru Tua di Tanah Kaili sangat perlu dijaga dan dikawal bersama.

Sementara itu Pemerintah Kota Palu langsung menggelar Rapat bersama dengan Yayasan Lentera Salaf Palu.

Hal itu terkait tentang Permohonan izin Program Tabligh Akbar bersama Ustaz Khalid Basalamah di Kota Palu.

Rapat itu pun dilakukan di Ruangan rapat Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kantor Walikota Palu Jl Balai Kota Timur Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Pertemuan antara Pemkot Palu dengan Yayasan Lentera Salaf Palu itu berlangsung Kamis (13/1/2022) pukul 14.00 Wita.

MUI Sulteng Angkat Bicara

Wakil Ketua Umum MUI Sulteng Prof Sagaf S Pettalongi mengatakan, dakwah menjadi sebuah hak dan kewajiban bagi setiap muslim. 

Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat."

Menurut Prof Sagaf, hadis tersebut menjadi dasar bahwa tujuan dakwah untuk menyampaikan pesan Alquran maupun hadis dengan mengajak kepada kebajikan menjadi kewajiban setiap muslim.

"Inti dari berdakwah adalah menyerukan kebajikan agar setiap orang bisa selamat, tenang dan damai dalam hidupnya d dunia maupun di akhirat," ujarnya via telepon, Minggu (16/1/2022). 

Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi
Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi (Handover)

Akan tetapi, kata Prof Sagaf, dakwah sebaiknya ditunda apabila menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. 

Sama halnya dengan rencana Ustaz Khalid Basalamah untuk menghadiri tabligh akbar di Yayasan Lentera Salaf Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

"Jika berpotensi menimbulkan perpecahan antar sesama muslim sehingga berdampak pada ketidakdamaian, ketenangan dan keselamatan, sebaiknya dakwah itu ditunda dulu untuk mencari waktu yang tepat. Atau mencari media lain untuk menyampaikan dakwahnya," jelas Prof Sagaf. 

Kedatangan Ustaz Khalid Basalamah ke Kota Palu sebelumnya menuai penolakan dari sejumlah Ormas Islam seperti dari ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (NU). 

Sehingga bagi Prof Sagaf, pemerintah berkewajiban menjaga kedamaian, kerukunan dan ketenangan bersama seluruh masyarakat. 

Ia pun menilai Pemerintah Kota Palu telah menunjukkan netralitasnya dengan tidak mengeluarkan izin kedatangan Ustaz Khalid Basalamah. 

"Pemerintah kapasitasnya harus menjaga kedamaian dan kerukunan semua warganya. Justru kalau pemkot mengizinkan dakwah tersebut di tengah pro kontra masyarakat, maka pemkot menjadi tidak netral," ucap Prof Sagaf.

(*/ TribunPalu.com )

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved