Warga Amuk Mobil di Donggala

Geruduk Perkebunan Sawit di Donggala, Warga Panen Paksa dan Rusak Mobil Karyawan

Peristiwa itu diketahui terjadi di perkebunan sawit Desa Towiora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.

|
Penulis: Misna Jayanti | Editor: mahyuddin
HANDOVER
PERUSAKAN MOBIL - Video warga mendorong mobil warna putih hingga terperosok dari jalanan beredar di Whatsapp. Peristiwa itu diketahui terjadi di Perkebunan Sawit Desa Towiora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala. 

TRIBUNPALU.COM, DONGGALA - Video warga mendorong mobil warna putih hingga terperosok dari jalanan beredar di Whatsapp.

Peristiwa itu diketahui terjadi di Perkebunan Sawit Desa Towiora, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala.

Video berdurasi 1.33 menit diperoleh TribunPalu.com, Selasa (4/11/2025), mempertontonkan perusakan mobil dan penganiayaan karyawan.

Mobil berwarna putih dengan nomor polisi DN 1109 BC didorong warga karena menghalangi pikup memuat tandan sawit diduga hasil penjarahan.

Baca juga: Kejari Donggala Gulirkan Pemeriksaan terkait Dugaan Penyimpangan Keuangan di PDAM Uwe Lino

Diketahui, kejadian itu merupakan rentetan dari konflik berkepanjangan di lahan Perkebunan Sawit perusahaan.

Tak jarang, konflik itu berujung pada penganiayaan karyawan maupun warga.

Pada pertengahan Oktober lalu, dua karyawan perusahaan dikeroyok sekelompok pria desa setempat.

Aksi kekerasan yang terus berulang itu menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga pekerja maupun warga setempat.

Warga Milda menyampaikan rasa takut atas keselamatan suaminya yang bekerja di perusahaan sawit itu. 

“Miris sekali melihat mereka semakin brutal, sampai kami anak istri yang punya suami kerja di PT LTT tidak merasa tenang, padahal suami hanya mencari rezeki,” ujar Milda. 

Baca juga: Total 10 Pejabat Terjaring OTT KPK di Riau, Termasuk Gubernur Abdul Wahid

Sementara warga setempat malalui akun media sosial Yhedesta Yeni mengaku sebagai suami dari kelompok warga yang kerap turun berkonflik dengan perusahaan.

Ia menyebut bahwa aksi-aksi tersebut dianggap lumrah bagi suaminya. 

“Sudah biasa dijalani, apalagi suamiku sudah dua kali masuk penjara faktor tanah sengketa baribi,” tutur akun Yhedesta Yeni.

(*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved