Sekjen PDIP Endus Motif Politik Ubedilah Terkait Pelaporan Gibran dan Kaesang ke KPK

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara terkait laporan yang dilakukan dosen UNJ Ubedilah Badrun ke KPK.

Kolase: Twitter/ Tribun Jateng
Kolase: Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga Aktivis 98, Ubedilah Badrun (tengah) melaporkan dua putra Joko Widodo sekaligus, Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Kaesang Pangarep ke KPK, Senin (10/1/2022) 

"Untuk apa coba? Mengajukan sesuatu yang ini sangat sensitif, ini anak presiden, Ubedilah siapa?" imbuhnya.

"Itu artinya penuh resiko, lalu kita melakukan itu, itu kan nekad banget,” katanya lagi.

"(Saya tegaskan) ya karena saya tidak mempunyai kepentingan politis," tegas Ubed dalam diskusi virtualnya di Realita TV, Kamis (13/1/2022).

Sementara itu, menanggapi kabar simpang-siur yang beredar soal dirinya diklaim sebagai kader partai politik, Ubed menepisnya.

Pengalamannya mendatangi partai politik hanyalah undangan karena partai politik membutuhkan keilmuan yang dimilikinya.

"Pertama saya tak ada hubungannya dengan partai politik," ujarnya.

"Saya datang ke PKS itu diundang karena keilmuan saya, yakni memberikan pelatihan, memberikan isi seminar di partai," katanya.

"Lalu saya diklaim sebagai kader partai itu, ya tidaklah. Saya itu juga mengajar di kader-kader PDIP, bahkan saya mementori kader PDIP juga sampai jadi Gubernur juga.

Lalu saya dituduh kader PDIP, kan tidak," ucapnya.

"Jadi akademisi ini kan punya ilmu, jadi ilmu ini yang dibutuhkan oleh partai politik," lanjut Ubed.

"Tidak hanya PKS, jauh sebelum PKS saya memberikan pikiran-pikiran saya di kader-kader PDIP, Demokrat juga generasi muda di Golkar," ucapnya.

"Dan ini bisa dicek sama orang-orang yang pernah mendengarkan (pikiran-pikiran) saya di partai itu," jelas Ubed.

Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dilapprkan dosen UNJ ke KPK atas dugaan KKN.
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dilapprkan dosen UNJ ke KPK atas dugaan KKN. (Kompas.com)

 Sehingga keliru jika ia dituduh sebagai salah satu kader di partai itu."Jadi itu keliru kalau (menuduh) saya orang partai. Tidak hanya itu, bahkan mungkin hampir semua partai," katanya.

"Termasuk partai-partai kecil yang masuk dalam kekuasaan juga partai-partai itu, (mereka) bagian dari koalisi," imbuhnya.

"Lalu saya juga disebut sebagi anggota partai itu juga, kan tidak logis itu," ujarnya lagi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved