KKB Papua

Menjerit HAM Direnggut, KKB Papua Malah Tak Manusiawi Tembak Prajurit Saat Perbaiki Jembatan

Lagi-lagi KKB Papua melakukan aksi tak manusiawi. KKB Papua tega hujani peluru pada prajurit TNI yang hendak perbaiki jembatan

Handover
Menjerit HAM Direnggut, KKB Papua Malah Tak Manusiawi Tembak Prajurit Saat Perbaiki Jembatan 

TRIBUNPALU.COM - Lagi-lagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan aksi tak manusiawi.

KKB Papua tega hujani peluru pada prajurit TNI yang hendak perbaiki jembatan.

Akibatnya anggota TNI Yon Zipur 20/PPA Serda Miskel Rumbiak gugur.

Padahal selama ini KKB Papua selalu menjerit bahwa hak kemanusiaannya telah direnggut.

KKB Papua menyebut pemerintah Indonesia telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

Hal itu disampaikan KNPB yang merupakan organisasi pendukung gerakan terorisme KKB Papua selama ini.

Mereka menyebut perubahan dari Satgas Nemangkawi menjadi Operasi Damai Cartenz tidak akan menyelesaikan konflik di Papua.

KKB Papua pun mengeluhkan dikirimnya tiga pasukan elit TNI di bulan Januari 2022.

Mereka menuduh hal tersebut sebagai langkah Indonesia melanjutkan operasi militer di Papua.

"Tanggal 7 Januari 2022, 1 Batalyon Pasukan Khusus (Paskhas) dikirim ke Papua dan Papua Barat. Tanggal 9 Januari, 1 Bataylon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 136/Tuah Sakti di Batam dikirim ke daerah rawan hadapi TPNPB. Sementara 450 pasukan Yonif Prabu Kian Santang dikirim akhir bulan Januari ini," kata juru bicara KNPB Ones Suhuniap.

KNPB pun menyerukan perlawanan dan tetap angkat senjata menghadapi TNI-Polri.

Padahal di sisi lain, TNI-Polri melalui Operasi Damai Cartenz akan merubah pendekatan penyelesaian konflik di Papua dengan pembinaan masyarakat.

"Oleh sebab itu kami menyampaikan kepada rakyat luas agar berdiri bersama dalam barisan perlawanan," kata Ones.

"60 tahun Papua termiskin di Indonesia, manusianya sedikit lagi habis," tambahnya.

KNPB pun meminta pemerintah Indonesia segera menarik pasukan militer dari Papua.

Selain itu, KNPB juga mendesak diadakannya referendum untuk memisahkan Papua Barat dari NKRI.

"Pemerintah Indonesia segera hentikan kejahatan kemanusiaan, " desak Ones.

"Segera buka referendum untuk membuktikan keinginan orang Papua. Orang Papua akan terus menuntut hak politiknya sampai dekolonisasi bagi bangsa terjajah Papua dapat diwujudkan," tambahnya.

Sebagai informasi, KNPB telah beberapa kali terbukti mendukung gerakan teroris KKB Papua.

Salah satunya penyerangan Pos TNI di bulan September 2021.

Pangdam Kutuk Keras Aksi Tak Manusiawi KKB Papua

Aksi tak manusiawi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menuai kecaman dari berbagai pihak.

Diketahui Seorang prajurit TNI, Yon Zipur 20/PPA Serda Miskel Rumbiak gugur di Papua Barat.

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pun mengutuk keras tindakan tak manusiawi yang terjadi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.

"Saya mengutuk keras insiden diluar batas kemanusiaan di Maybrat hari ini," ujar Cantiasa, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Kamis (20/1/2022).

Dengan nada tinggi, jenderal bintang dua ini mengatakan, hewan saja punya kasih saying dengan sesamanya.

Namun hari ini justru dihadapkan dengan kejadian yang berbeda dan tak manusiawi.

Bahkan peristiwa yang dialami anggota TNI tersebut sudah di luar batas kemanusiaan.

"Di tengah gencarnya TNI melakukan kegiatan teritorial, termasuk pembangunan jembatan, justru anggota mengalami perlakuan yang sangat tidak manusiawi," tegasnya.

Menurutnya, masih ada saja Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang datang dan langsung menyerang anggota TNI yang sedang tugas.

"Kelompok separatis ini memang sudah dari dulu tidak mau mendukung pembangunan di Tanah Papua," ucapnya.

"Kami mengutuk keras, dan akan tetap mengejar mereka sampai ke mana pun," tegas Cantiasa.

Untuk pengejaran pelaku, kata mantan Danjen Kopassus ini pihaknya tidak akan kasih ampun.

"Untuk pelakunya kami tidak akan kasih ampun. Kami tetap tetap sesuai prosedur dan professional dalam penegakkan hukum," imbuhnya.

Selain itu, Cantiasa menambahkan, kejadian yang menimpa prajurit TNI di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, tidak ada sedikitpun menjadi penghalang untuk mematahkan semangat anggota TNI dalam membangun Provinsi Papua Barat.

Keluarga Korban Tak Terima

Serda Miskel Rumbiak tewas saat kontak tembak antara TNI dan KSB di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022).

Pihak keluarga pun tidak terima sang anak Serda Miskel Rumbiak gugur akibat ulah KKB Papua.

Seorang paman Serda Miskel Rumbiak Imanuel Rumbiak (50) mengatakan, pihaknya kaget mendengar kabar dari Kampung di Raja Ampat, terkait gugurnya sang anak di Maybrat.

"Pas dengar anak Serda Miskel Rumbiak gugur, langsung merasa kehilangan dan sedih," ujar Imanuel, kepada TribunPapuaBarat.com, Kamis.

Ia berujar, Miskel Rumbiak merupakan bagian darinya, sehingga pihaknya merasa sangat kehilangan salah satu anggota keluarganya.

"Miskel Rumbiak adalah anak Papua, sekalipun sedang berada dalam tugas untuk bela negara, ketika dia gugur ditangan orang Papua, saya tidak terima," ucapnya.

"Sebagai orang tua saya tidak terima kepergian anak kami seperti ini,"

Ia berharap, pelaku yang telah menghilangkan nyawa Miskel Rumbiak bisa segera ditangkap, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Serda Miskel Rumbiak gugur dalam kontak tembak TNI dengan KKB Papua, Kamis (20/1/2022).
Serda Miskel Rumbiak gugur dalam kontak tembak TNI dengan KKB Papua, Kamis (20/1/2022). (Handover)

Jenazah Tiba di Sorong

Jenazah Serda Miskel Rumbiak prajurit TNI yang gugur saat kontak tembak dengan KSB di Kabupaten Maybrat, tiba di Yon Zipur 20/PPA Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Kapendam XVIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, jenazah Serda Rumbiak tiba sekitar sore tadi dan langsung disemayamkan di Yon Zipur 20/PPA.

"Jenazah Serda Rumbiak dievakuasi sore tadi, melalui jalan darat dan dikawal oleh petugas," ujar Pesireron, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Kamis (20/1/2022).

Setibanya di Yon Zipur, KASDAM XVIII/Kasuari dan rombongan sedang melayat di sana.

Rencananya, setelah disemayamkan di Yon Zipur 20/PPA, korban akan dibawah ke Raja Ampat besok.

"Nanti besok pagi sekira pukul 07.00 WIT, akan dilaksanakan upacara pelepasan di Yon Zipur," ucapnya.

"Setelah upacara, jenazah Serda Rumbiak langsung dibawah ke Kota Sorong, untuk diantar ke Raja Ampat," pungkasnya.

Ditembak Saat Hendak Perbaiki Jembatan

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan baku tembak berawal saat anggota Yon Zipur 20/PPA yang akan melaksanakan perbaikan jembatan dari Kampung Faan Kahrio menuju ke lokasi jembatan dan terlibat kontak tembak dengan KKB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, Serda Miskel Rumbiak dikabarkan terkena tembak di area perut kanan.

Sementara itu, tiga anggota TNI lainnya mengalami luka berat.

Mereka yakni Serda Darusman yang terkena luka tembak di bagian lengan kiri, Prada Aziz terkena luka tembak di tangan kanan dan Prada Abraham yang terkena tembakan di paha kanan, pundak kanan dan lengan bagian kiri.(*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved