Kunjungan Menteri

UIN Datokarama Palu Usulkan Menteri Agama Nasaruddin Umar Raih Nobel Perdamaian Dunia

Sosok Nasaruddin Umar telah menunjukkan keteladanan nyata dalam dialog dan diplomasi antaragama di kancah global.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: mahyuddin
ROBIT/TRIBUNPALU.COM
KUNJUNGAN MENTERI AGAMA - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof Dr Lukman S Thahir, mengusulkan Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar, dinominasikan sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia. Usulan itu disampaikan Rektor Lukman saat memberikan sambutan dalam Wisuda ke-45 UIN Datokarama Palu, Minggu (2/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof Dr Lukman S Thahir, mengusulkan Menteri Agama Republik Indonesia, Prof KH Nasaruddin Umar, dinominasikan sebagai penerima Nobel Perdamaian Dunia.

Usulan itu disampaikan Rektor Lukman saat memberikan sambutan dalam Wisuda ke-45 UIN Datokarama Palu, Minggu (2/11/2025).

Wisuda angkatan ke-45 UIN Datokarama Palu itu berlangsung di auditorium kampus, Jl Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Minggu (2/11/2025).

Momemn itu turut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid.

Dalam sambutannya, Prof Lukman menilai kiprah Nasaruddin Umar dalam membangun jembatan perdamaian lintasagama memberikan pengaruh besar, baik di Indonesia maupun dunia internasional.

Baca juga: Menteri Agama Harap Wisudawan UIN Datokarama Palu Peka terhadap Sosial dan Spiritual

“Izinkan kami, Rektor dan seluruh sivitas akademika UIN Datokarama Palu, menyampaikan harapan agar dunia mengenang nama Prof Dr Nasaruddin Umar sebagai tokoh lintasagama dunia yang berpengaruh,” ujar Prof Lukman.

Ia menegaskan, usulan itu bukan tanpa alasan. 

Menurutnya, sosok Nasaruddin Umar telah menunjukkan keteladanan nyata dalam dialog dan diplomasi antaragama di kancah global.

“Kami mengusulkan kepada dunia internasional bahwa Bapak layak mendapatkan Nobel Perdamaian,” ucap Lukman S Tahir.

Rektor Lukman juga menyebut, perdamaian lintasagama yang diperjuangkan Nasaruddin Umar bukan sekadar wacana, tetapi telah diwujudkan melalui tindakan nyata.

Di antaranya lewat hubungan baik dengan pemimpin agama dunia.

“Cium tangan dari Paus Fransiskus dan kecupan Prof Nasaruddin bukan hanya simbol persahabatan, melainkan tanda bahwa kasih sayang Tuhan mampu menembus batas teologi dan budaya,” jelas Prof Lukman.

Ketua PWNU Sulteng itu menambahkan, Menag Nasaruddin baru saja kembali dari Vatikan, tempat ia menyampaikan orasi perdamaian di hadapan tokoh-tokoh lintasagama dunia.

Menurut Prof Lukman, langkah-langkah tersebut semakin menegaskan peran Indonesia sebagai contoh moderasi beragama di kancah global, dengan Nasaruddin Umar sebagai duta utamanya.(*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved