MAKIN BRUTAL! KKB Papua Hujani Peluru ke Helikopter Kemanusiaan, Bharada Resi Tertembak di Dada
Bharada Resi Nugroho, anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob dilaporkan terluka dalam insiden kontak tembak kontra KKB
TRIBUNPALU.COM - Bharada Resi Nugroho, anggota Batalyon B Resimen III Pelopor Korbrimob dilaporkan terluka dalam insiden kontak tembak kontra Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyebut, Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak pada dada kiri.
Kontak senjata pecah saat Satgas Damai Cartenz Polri melakukan pengamanan persiapan Shorty Heli Polri sekira pukul 08.30 WIT, Sabtu (22/1/2022).
KKB di bawah komando lamek Taplo menyerang personel Satgas Damai Cartenz Polri yang tengah menyiapkan perimeter pengamanan shorty helikoper dari Sentani menuju Bandara Kiwirok, pukul 07.20 WIT.
"Kelompok KKB menyerang Tim Pam Heli Polri dan mengakibatkan satu personel terkena tembakan di bagian dada kiri," ujar Cahyo dalam dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (22/1/2022) siang.
Satgas Damai Cartenz kemudian meminta bantuan tim medis Yonif PR/431 untuk menangani korban.
"Sampai sekarang masih ditangani tim medis TNI Polri di Kiwirok dan menunggu evakuasi dengan Heli Polri yang terbang dari Bandara Sentani," katanya.
Cahyo memastikan kondisi Bharada Resi Nugroho stabil, dan akan dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kondisi korban stabil dan dalam penanganan Tim Kesehatan Satgas TNI Yon 431/PR dan Tim Kes Satgas Damai Cartenz," jelasnya.
Pangdam Kutuk Keras Aksi Tak Manusiawi KKB Papua
Aksi tak manusiawi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menuai kecaman dari berbagai pihak.
Diketahui Seorang prajurit TNI, Yon Zipur 20/PPA Serda Miskel Rumbiak gugur di Papua Barat.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pun mengutuk keras tindakan tak manusiawi yang terjadi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.
"Saya mengutuk keras insiden diluar batas kemanusiaan di Maybrat hari ini," ujar Cantiasa, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Kamis (20/1/2022).
Dengan nada tinggi, jenderal bintang dua ini mengatakan, hewan saja punya kasih saying dengan sesamanya.
Namun hari ini justru dihadapkan dengan kejadian yang berbeda dan tak manusiawi.
Bahkan peristiwa yang dialami anggota TNI tersebut sudah di luar batas kemanusiaan.
"Di tengah gencarnya TNI melakukan kegiatan teritorial, termasuk pembangunan jembatan, justru anggota mengalami perlakuan yang sangat tidak manusiawi," tegasnya.
Menurutnya, masih ada saja Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang datang dan langsung menyerang anggota TNI yang sedang tugas.
"Kelompok separatis ini memang sudah dari dulu tidak mau mendukung pembangunan di Tanah Papua," ucapnya.
"Kami mengutuk keras, dan akan tetap mengejar mereka sampai ke mana pun," tegas Cantiasa.
Untuk pengejaran pelaku, kata mantan Danjen Kopassus ini pihaknya tidak akan kasih ampun.
"Untuk pelakunya kami tidak akan kasih ampun. Kami tetap tetap sesuai prosedur dan professional dalam penegakkan hukum," imbuhnya.
Selain itu, Cantiasa menambahkan, kejadian yang menimpa prajurit TNI di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, tidak ada sedikitpun menjadi penghalang untuk mematahkan semangat anggota TNI dalam membangun Provinsi Papua Barat.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com