KKB Papua
KKB Papua Terancam Keok, BNPT Kini Turun Tangan, Siapkan Strategi Bersatu dengan Kodam Cenderawasih
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia atau BNTP turun tangan membasmi KKB Papua.
TRIBUNPALU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia atau BNPT turun tangan membasmi KKB Papua.
Nantinya, BNPT akan bekerjasama dengan pihak Kodam XVII/Cenderawasih.
Adapun strategi yang dilakukan BNPT bersama Kodam XVII/Cenderawasih adalah dengan menghapus pengaruh KKB Papua di masyarakat.
Langkah ini diharapkan bakal membuat KKB Papua keok karena pengaruhnya yang melemah.
BNPT dan kodam XVII/Cenderawasih sepakat bersatu untuk menangkal paham KKB Papua supaya tak menyebar di masyarakat.
Baca juga: Dikenal Sadis, Ini Sosok Lamek Taplo Otak KKB Penembak Dua Aparat di Pegunungan Bintang Papua
Melansir dari instagram resmi kodam XVII/Cenderawasih, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha menerima kunjungan dari Kepala BNPT yang diwakili oleh Bapak Kolonel Czi Rahmad Soehendro bersama rombongan, bertempat di Ruang Cycloop Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura.
Dalam kunjungannya ke Makodam XVII/Cenderawasih, Kepala BNPT dipimpin Kolonel Czi Rahmad Soehendro selaku Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat didampingi personel Staf BNPT.
Pada kesempatan tersebut Kolonel Czi Rahmad Soehendro mengungkapkan ucapan terima kasih kepada Bapak Kasdam XVII/Cenderawasih beserta Para Pejabat Kodam yang telah menerima dengan baik kunjungannya beserta rombongan.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa BNPT sedang membentuk forum koordinasi untuk menyamakan pandangan tentang teroris dan selanjutnya menjalin kerjasama.
Termasuk di dalamnya dengan Pemerintah Daerah," kata Kolonel Czi Rahmad Soehendro.
"Ini merupakan program BNPT untuk menangani dan mencegah teroris beserta kelompok radikal," tambahnya.
Selanjutnya di tempat yang sama, Kasdam XVII/Cenderawasih mengatakan kepada BNPT bahwasannya dalam penanganan teroris dan kelompok radikal memerlukan kerjasa sama dari tiga pilar yaitu TNI, Polri dan Pemerintah Daerah.
"Dengan syarat kita harus memiliki program yang melibatkan tiga pilar tersebut, sehingga saling melengkapi dan terukur.
Papua harus maju dan membangun seperti daerah lainnya," kata Kasdam XVII/Cenderawasih.
Lebih lanjut Kasdam XVII/Cenderawasih mengungkapkan terkait pembangunan dan kesejahteraan bahwa adanya investor yang ingin membangun Papua juga menjadi perhatian dari Kodam XVII/Cenderawasih.
"Sehingga kami Kodam XVII/Cenderawasih memiliki komitmen untuk membangun Papua.
Kami berharap semuanya juga memiliki komitmen yang sama," jelas Kasdam XVII/Cenderawasih.
"Kami siap membantu BNPT dan mencari solusi terbaik" pungkas Kasdam.
Diburu 3 pasukan khusus TNI
Sementara itu, diburu tiga pasukan khusus TNI, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tampak ketar-ketir dan memberikan pernyataan.
Para KKB meminta supaya pemerintah Indonesia segera menarik pasukan militernya dari Papua.
Diketahui, tahun 2022 ini TNI memang beberapa kali mengirimkan pasukan terbaiknya untuk menjaga keamanan di Papua.
Yang pertama adalah pasukan baret jingga dari Yonko 462 Paskhas TNI AU.
Pasukan ini dikirim dalam rangka Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG.
Yang kedua adalah pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 136/Tuah Sakti.
Mereka dikirim sebagai Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) di Papua.
Dan yang terakhir adalah 450 pasukan Satgas Yonif R 301/PKS Brigif 15/K, yang persiapannya dipantau langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Menanggapi hal itu, pihak KKB tampak ketar-ketir dan menyatakan keluhannya.
Mereka menuduh hal tersebut sebagai langkah Indonesia melanjutkan operasi militer di Papua.
"Tanggal 7 Januari 2022, 1 Batalyon Pasukan Khusus (Paskhas) dikirim ke Papua dan Papua Barat. Tanggal 9 Januari, 1 Bataylon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 136/Tuah Sakti di Batam dikirim ke daerah rawan hadapi TPNPB. Sementara 450 pasukan Yonif Prabu Kian Santang dikirim akhir bulan Januari ini," kata juru bicara KNPB Ones Suhuniap.
KNPB pun menyerukan perlawanan dan tetap angkat senjata menghadapi TNI-Polri.
Padahal di sisi lain, TNI-Polri melalui Operasi Damai Cartenz akan merubah pendekatan penyelesaian konflik di Papua dengan pembinaan masyarakat.
"Oleh sebab itu kami menyampaikan kepada rakyat luas agar berdiri bersama dalam barisan perlawanan," kata Ones.
"60 tahun Papua termiskin di Indonesia, manusianya sedikit lagi habis," tambahnya.
KNPB pun meminta pemerintah Indonesia segera menarik pasukan militer dari Papua.
Selain itu, KNPB juga mendesak diadakannya referendum untuk memisahkan Papua Barat dari NKRI.
"Pemerintah Indonesia segera hentikan kejahatan kemanusiaan, " desak Ones.
"Segera buka referendum untuk membuktikan keinginan orang Papua. Orang Papua akan terus menuntut hak politiknya sampai dekolonisasi bagi bangsa terjajah Papua dapat diwujudkan," tambahnya.
Ancaman KKB Papua Tak Mempan Lagi
Sebelumnya, ancaman KKB Papua sudah tak mempan lagi, kini warga Kabupaten Intan Jaya sudah bersedia menjalin komunikasi dengan TNI.
Diketahui, warga Intan Jaya sebelumnya sangat takut menjalin komunikasi dengan TNI lantaran diancam oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Namun ketakutan tersebut perlahan sirna, berkat ketekunan para prajurit TNI melakukan pendekatan.
Ancaman KKB Papua kepada warga kini sudah tak digubris lagi.
Warga Intan Jaya justru semakin erat menjalin komunikasi dengan TNI.
Hal ini terbukti secara simbolis dalam acara Peresmian Salib Pesaudaraan baru-baru ini.
Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, Peresmian Salib Pesaudaraan ini adalah suatu pertanda perubahan yang signifikan secara kasat mata terhadap kondisi keamanan di wilayah Intan Jaya.
Semula masyarakat yang takut berhubungan dengan TNI dikarenakan adanya ancaman dari KKB Papua.
Namun dengan adanya pendekatan yang dilaksanakan oleh Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu masyarakat merasa yakin dan berani untuk menjalin komunikasi yang baik.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad
Letkol Inf Vicky Heru Harsanto dalam rilis tertulisnya di Intan Jaya, Papua, Jumat (31/12/2021).
Rangkaian acara peresmian berlangsung dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Diselingi dengan pemberian Alkitab sebagai penyerahan simbolis Salib Persaudaraan kepada Bapak Yakubus Sondegau selaku Gembala Gereja Santo Petrus Agapa, dan juga pemberian Baju cinta NKRI, Paket Natal, Alat tulis, Permen Lolypop dan Nasi bungkus kepada masyarakat yang hadir pada acara peresmian ini.
Dalam sambutannya, Letkol Inf Vicky Heru Harsanto selaku Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad menyampaikan, bahwa Salib Persaudaraan ini dibangun atas dasar kebersamaan antara Satgas Kodim Yonif PR 328/Dirgahayu Kostrad dengan Masyarakat Kampung Wandoga dimana kita semua saling membutuhkan untuk membangun sebuah kehidupan yang kuat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad atas bantuan pembuatan Salib Persaudaraan ini.
Semoga dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan serta kedamaian di wilayah Intan Jaya,” ucap Agus Sondegau selaku Pengurus Gereja Santo Petrus Agapa.(*)
(Sumber: Surya.co.id)