Berani di Kandang, Edy Mulyadi Ditantang Suku Dayak Datang ke Kalimantan, Jalani Hukum Adat
maaf yang diucapkan oleh Edy Mulyadi belum cukup untuk menyelesaikan persoalan yang sudah menyakiti masyarakat Kalimantan.
TRIBUNPALU.COM - Edy Mulyadi kian menjadi sorotan publik.
Hal ini buntut dari pernyataannya yang menyunggung ibu kota negara (IKB) Baru, Kalimantan Timur.
Edy Mulyadi dinilai telah melakukan ujaran kebencian dengan menghina masyarakat Kaltim.
Akibatnya Edy Mulyadi meneriman amarah dari banyak pihak.
Bahkan permintaan maaf Edy Mulyadi pun tak cukup untuk meredam kemarahan masyarakat Kalimantan.
Baca juga: Edy Mulyadi Pecah Rekor Jadi Orang yang Paling Banyak Dilaporkan ke Polisi, Buntut Hina Kalimantan
Baca juga: Sama-sama Kasus Ujaran Kebencian, Arteria Dahlan Akan Diproses Lebih Dulu Dari Edy Mulyadi?
Bagi mereka maaf yang diucapkan oleh Edy Mulyadi belum cukup untuk menyelesaikan persoalan yang sudah menyakiti masyarakat Kalimantan.
Sebab perkataan Edy Mulyadi sudah menghina masyarakat Kalimantan.
Oleh karena itu, memberlakukan hukum adat di Kalimantan mutlat harus dilakukan Edy Mulyadi.

Tidak hanya Edy Mulyadi, rekan-rekannya yang lainnya juga harus menjalani hukum adat tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Aliansi Dayak Kalimantan Bersatu.
Ketua Umum Aliansi Dayak Kalimantan Bersatu, Robi Mahajaya Ngaki mengatakan, hukum adat diberlakukan untuk Edy Mulyadi dan kawan-kawan sebagai bentuk tanggungjawab yang dianggap sudah menghina masyarakat Kalimantan.
Ia meminta Edy Mulyadi Cs untuk mendatangi suku Dayak di Kalimantan Timur.
Sebagai upaya untuk meredam suasana secara damai tanpa harus melakukan kekerasan lewat para hakim adat yang ditunjuk untuk menentukan hukuman denda termasuk hukuman positif dari pihak penegak hukum.
“Walaupun dia sudah minta maaf kan dia sudah terucap nah itu salah berkata salah berkata-kata itu ada tunjang adat nya,” kata Robi seperti dikutip dari Kompas.tv, Rabu (26/1/2022).
Jika sikap aliansi Dayak Kalimantan bersatu tidak ditanggapi mereka menyatakan akan mengambil sikap tegas terhadap Edy Mulyadi dan rekan-rekannya lewat tatacara budaya adat Dayak.