KKB Papua

KKB Papua Ajak Pasukan Setan Berperang, Nekat Bakar Kota Jika Ancaman Tak Didengarkan

Setelah menyatakan perang dan mengibarkan bendera bintang kejora, OPM tercatat dua kali menyerang TNI-Polri di bulan Januari ini.

Tribun Timur
Ilustrasi TNI-Polri melawan KKB Papua 

TRIBUNPALU.COM - Ajakan perang kembali dilontarkan KKB Papua terhadap prajurit TNI-Polri.

Bahkan kali ini, KKB Papua dengan percaya diri mengaku siap melawan pasukan elit TNI.

Pasukan elit yang ditantang KKB Papua adalah Pasukan Setan.

Juru bicara OPM, Sebby Sambom mengatakan anggotanya siap melawan TNI-Polri.

Kali ini, OPM menantang TNI-Polri untuk berperan di tiga wilayah di Papua.

Adapun wilayah-wilayah itu adalah Kabupaten Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga.

“TNI-Polri, pasukan setan, harimau, buaya, lawan kami,” kata Sebby Sambom melalui video yang disebarkan di media sosial.

Selain itu, OPM juga mengancam bakal membakar sejumlah kota di Papua.

Sebby Sambom mengatakan, langkah itu sebagai penolakan pembangunan pemerintah Indonesia di Papua.

“Kami percaya kota-kota akan dibakar, bangunan apa saja akan dibakar, itu perintah,” katanya.

“Kami tidak butuh pembangunan Indonesia, kami akan bangun negeri kami dengan uang sendiri dengan merdeka,” katanya.

Usir Pendatang dari Papua

Peringatan keras disampaikan OPM kepada para pendatang di Papua.

OPM ternyata sudah menetapkan wilayah perang yang tidak boleh ditinggali masyarakat pendatang.

Hal itu disampaikan juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.

Dalam video yang beredar di media sosial, Sebby Sambom terang-terangan mengusir para pendatang di Papua.

Ia menyebut tiga daerah di Papua sebagai wilayah perang rawan konflik.

“Kami mengumumkan peringatan keras kepada semua orang Indonesia warga imigran yang cari makan di tanah Papua, kami peringatkan anda segera tinggalkan wilayah konflik perang,” kata Sebby Sambom.

“Yaitu Intan Jaya, Puncak Papua, dan Nduga,” tambahnya.

Sebby Sambom juga menegaskan, pihak OPM tak akan bertanggungjawab dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah tersebut.

Ia beralasan, pihak OPM sudah memberi peringatan yang harusnya dipatuhi warga pendatang.

“Kami tidak akan bertanggungjawab kalau anda mati di sana,” katanya.

“Jangan alasan bilang itu tukang bangunan atau tukang ojek. Tidak ada alasan, kami sudah umumkan itu wilayah perang,” tambahnya.

Seperti diketahui, OPM makin gencar melakukan aksi teror di awal tahun 2022.

Setelah menyatakan perang dan mengibarkan bendera bintang kejora, OPM tercatat dua kali menyerang TNI-Polri di bulan Januari ini.

Kontak tembak pertama dengan OPM terjadi di Kabupaten Maybrat.

Akiban insiden itu, satu anggota TNI bernama Serda Miskel Rumbiak gugur.

Tak berlangsung lama setelah itu, kontak tembak dengan OPM kembali terjadi.

Kelompok yang ditetakan sebagai teroris itu menyerang pasukan Brimob.

Penyerangan itu menyebabkan Bharada Resi Nugroho mengalami luka tembak di dada kiri.

Pasukan Baret Ungu Tembus Wilayah KKB Papua

Tekad pasukan baret ungu korps marinir TNI AL seolah tak tergoyahkan demi membantu masyarakat di pedalaman Papua.

Mereka tetap teguh menembus wilayah yang notabene masih rawan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Dengan kondisi alam yang penuh rintangan dan masih adanya KKB Papua, tidak menyurutkan niat positif Prajurit Satgas Korps Marinir di bawah pimpinan Letkol Marinir Tri Yudha Ismanto untuk membantu kesulitan penduduk ataupun suku yang lokasinya sulit untuk dijangkau di pedalaman Papua.

Melansir dari laman tni.mil.id, Satgas Muara dan Perairan Korps Marinir melaksanakan ekspedisi di belantara suku pedalaman Papua  sejauh 180 Km di aliran sungai Pomats dari Desa Batas Batu Kabupaten Nduga sampai dengan Distrik Agats Kabupaten Asmat, Papua.

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya melaksanakan Patroli Sungai, pengobatan gratis, anjangsana dengan tokoh masyarakat, serta membagikan bingkisan bahan makanan dan pakaian kepada masyarakat yang berada di aliran sungai Pomats.

Beberapa kampung yang dikunjungi dalam kegiatan tersebut antara lain Kampung Bu, Kampung Agani, Kampung Sa, Kampung Er, Kampung Ma, dan Kampung Mumugu.

Satgas Korps Marinir juga menghampiri masyarakat yang sedang mencari ikan serta membantu masyarakat yang sedang mengalami  kesulitan  di aliran sungai Pomats.

Dansatgas Satgas Muara dan Perairan Korps Marinir Letkol Marinir Tri Yudha Ismanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut, seperti Patroli Sungai merupakan kegiatan rutin.

Namun ada beberapa kegiatan yang sekaligus bertujuan untuk membantu masyarakat yang berada di daerah yang sulit dijangkau di pedalaman Papua dan menunjukkan  asa kepedulian Prajurit Korps Marinir kepada masyarakat Papua.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kampung Bu dan Agani, Bertus Tuse menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan dan bakti sosial yang dilaksanakan oleh Satgas Muara dan Perairan Korps Marinir di kampungnya merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI.

Ia berharap ke depannya kegiatan yang positif tersebut dapat dilaksanakan secara rutin. (*)

(Sumber: Surya.co.id)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved