Ini Tampang 21 KKB yang Kini Diburu TNI-Polri, Kapolda Papua: Bakal Ditangkap Hidup-hidup

Di awal tahun 2022, rentetan serangan brutal kembali terjadi terhadap aparat TNI-Polri yang bertugas menjaga keamanan.

Handover
Daftar DPO kelompok kriminal di Papua. 

TRIBUNPALU.COM - Aksi teror kelompok kriminal di Papua masih terus berlanjut.

Terbaru, kelompok tersebut melakukan serangan di Pos TNI Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Di awal tahun 2022, rentetan serangan brutal kembali terjadi terhadap aparat TNI-Polri yang bertugas menjaga keamanan.

Serangan tersebut dirancang oleh beberapa tokoh dari kelompok kriminal di Papua.

Mereka kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca juga: Pengamanan Imlek 2022, Puluhan Personel Gabungan Polri-Satpol PP Siaga di Vihara Karuna Dipa Palu

Kepolisian Daerah Papua telah memetakan sebanyak enam kelompok krimibal yang selama ini aktif melakukan gangguan keamanan di wilayah pegunungan Papua.

Kapolda Irjen Pol Mathius Fakhiri belum lama ini menyebut, enam kelompok itu berada di wilayah Kabupaten Puncak, Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.

"Kelompok ini sebetulnya kelompok besar, namun yang aktif selama ini ada enam kelompok,” kata Kapolda Fakhir.

“Mereka melakukan aktivitas di daerah Ilaga dan Beoga Kabupaten Puncak, Sugapa Kabupaten Intan Jaya, dan di daerah Nduga," sambungnya.

Pimpinan kelompok kriminal yang aktif di wilayah pegunungan Papua itu sudah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kepolisian seperti Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, Egianus Kogoya, dan lainnya.

Adapun identitas 21 DPO tersebut, yakni:

  1. Ayuk Waker;
  2. Obeth Waker;
  3. Ferry Elas;
  4. Konius Waker;
  5. Yopi Elas;
  6. Jack Kemong;
  7. Nau Waker;
  8. Sabinus Waker;
  9. Joni Botak;
  10. Abu Bakar alias Kuburan Kogoya;
  11. Tandi Kogoya;
  12. Tabuni;
  13. Ewu Magai;
  14. Guspi Waker;
  15. Yumando Waker alias Ando Waker;
  16. Yohanis Magai alias Bekas;
  17. Yosep Kemong;
  18. Elan Waker;
  19. Lis Tabuni,
  20. Anggau Waker;
  21. Gandi Waker.

Dengan adanya kekuatan personel gabungan TNI dan Polri yang ada saat ini, aparat akan berupaya maksimal untuk secepatnya menangkap para gembong kelompok kriminal.

Selama ini menjadi aktor utama dibalik serangkaian aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

Baca juga: BNPT Sebut 198 Ponpes Terkait Terorisme, Refly Harun: Akar Masalahnya Ketidakadilan Penguasa

Aparat, kata dia, akan berusaha maksimal untuk menangkap mereka hidup-hidup.

"Tapi kalau mereka melawan, kami akan lumpuhkan. Sampai sekarang kami masih terus bekerja," kata Mathius.

Polda Papua bersama unsur TNI setempat terus melakukan penggalangan ke semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah agar mereka tidak takut.

Masyarakat juga diminta segera memisahkan diri dari kelompok bersenjata.

"Mungkin saja nanti ada sempalan-sempalan mereka yang datang dari Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai," ujarnya. (*)

(Sumber: Tribun-Papua.com)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved