Kabar Seleb
Beda Nasib Para Personel Boyband Smash, Dulu Idola Kaum Hawa, Kini Ada yang Banting Setir Jual Bakso
Masih ingat dengan Boyband asal Indonesia bernama Smash? Boyband beranggotakan 7 personel itu kini tak terdengar lagi namanya.
"Jual makanan tu, itu jadi kaya makanan Bakso Aci. Bakso Aci yang memang bener gua bikin sendiri kok itu, kaya yang gue ngulenin sendiri, gua yang kaya telepon adek gua 'gimana nih, resepnya apa ya?' gitu.
Terus dapet pesenan kadang-kadang sepi juga gitu.
Kadang-kadang rame dan akhirnya kewalahan, nggak sempet akhirnya telat dan lain sebagainya.
Wah, ngurusin semuanya sendiri," jelas Rafael Tan.
Rafael Tan Ungkap Ketakutan Terbesar Setelah SM*SH 'Bubar'
Perubahan besar dirasakan oleh Rafael Tan saat kontrak boyband-nya, SMASH harus berakhir setelah tiga tahun.
Kepada Daniel Mananta, Rafael Tan mengaku bahwa ia butuh waktu yang tak singkat untuk bisa terbiasa dengan kehidupannya saat ini tanpa kawan-kawan satu grupnya.
"(Beda) banget. Karena yang biasanya kita punya tujuh kekuatan bareng-bareng sekarang harus sendiri. Harus puter otak sendiri, 'gue harus ngapain nih next-nya'. Biasanya ada yang ngurusin," ujar Rafael di kanal YouTube Daniel Mananta, Selasa (13/4/2021).
"Kan kalau sekarang sendiri, ya kita harus berjuang sendiri. Kan nggak ada yang nge-back up gitu lho."
Saat ditanya soal ketakutan terbesarnya, Rafael Tan pun mengaku sering khawatir jika dirinya tidak akan setenar seperti bersama SMASH.
Kekhawatiran itu semakin besar kala melihat teman satu grupnya memiliki pekerjaan yang layak, sementara dirinya masih begitu-begitu saja.
"Oh iya pasti, pasti banget. Jadi selalu khawatir setiap harinya kayak 'duh, gue bakal dapet kerjaan apa nih'. Selalu membandingkan dengan personel yang lain. Misal personel yang lain dapet kerjaan, kok gue nggak ya," terang Rafael Tan.
"Dulu seperti itu. Gitu banget"
Rafael Tan menceritakan perubahan yang dialaminya setelah semua personel SMASH memutuskan untuk bersolo karier. (Instagram/rafaell_16)
Lebih lanjut, Rafael pun mengaku sering menyalahkan Tuhan dan mengeluh tentang nasibnya.
Ia selalu protes kepada Tuhan karena tak diberi pekerjaan bagus seperti personel lainnya.