Takut Ditangkap Tentara AS, Pemimpin ISIS Nekat Ledakan Diri Hingga Anak dan Istri Ikut Meninggal

Salah seorang pemimpin ISIS memilih meledakan diri karena takut ditangkap pasukan militer Amerika Serikat (AS)

Handover
Ilustrasi ledakan bom ISIS 

Ajudan Quraishi berserta istrinya dan seorang anak di lantai dua juga tewas setelah terjadi baku tembak dengan pasukan AS.

Dua milisi ISIS juga tewas setelah menembaki helikopter AS.

Pejabat tersebut menuturkan, Quraishi menggunakan bangunan tersebut dan keluarganya di lantai satu sebagai tameng. Situasi tersebut menyulitkan operasi pasukan AS.

Sementara itu, kelompok penyelamat sukarela yang beroperasi di wilayah Suriah yang dikuasai pemberontak, White Helmets, melaporkan bahwa setidaknya 13 orang tewas, termasuk empat wanita.

Pejabat AS tidak dapat menjelaskan perbedaan jumlah korban versi Washington dengan White Helmets.

Reuters melaporkan, kematian Quraishi bakal menjadi pukulan lain bagi bagi kelompok ISIS yang sudah melemah.

Sejak ISIS dikalahkan di Irak dan Suriah beberapa tahun lalu, kelompok tersebut semakin melemah meski masih melancarkan sejumlah serangan sporadis.

Sejak menggantikan Baghdadi dalam tampuk kepemimpinan ISIS, keberadaan Quraishi berada dalam bayang-bayang.

Dia sempat terluka dan kehilangan satu kaki akibat serangan udara AS pada 2015, kata pejabat AS. (*)

(Sumber: TribunPekanbaru.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved