Demo Tambang di Parimo
Sayangkan Demo Telan Korban Jiwa di Parimo, Wasekjen DPP PKB Minta Polisi Usut Tuntas
Putera daerah Sulawesi Tengah itu meminta semua pihak mendinginkan kepala dan tidak bertindah gegabah.
Penulis: Citizen Reporter | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM - Wasekjen DPP PKB Risharyudi Triwibowo menyampaikan keprihatinan dan menyanyangkan adanya korban jiwa dalam tragedi unjuk rasa tolak perusahaan tambang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Putera daerah Sulawesi Tengah itu meminta semua pihak mendinginkan kepala dan tidak bertindah gegabah.
"Ayo selesaikan masalah dengan cara damai, musyawarah mufakat, dalam hal ini masyarakat pasti punya keinginan dan perusahaan pun pasti punya kemauan, dalam dialog semua alasan bisa disampaikan untuk mencari titik kesepakatan, pihak kepolisian bisa memediasi pertemuan kedua belah pihak, begitupun pemerintah daerah atau pemerintah kecamatan/desa," ucap Bowo Timumun, sapaan akrabnya via telepon, Minggu (13/2/2022).
Menurutnya kericuhan yang terjadi harus segera diakhiri dan semua pihak membuka ruang dialog.
"Investasi untuk daerah sangat penting, mengakomodir permintaan masyarakat setempat juga perlu, pelestarian alam pun diutamakan, penambahan PAD bagi daerah dan PADes bagi desa juga mutlak, saya rasa semua pihak bisa mencari solusi semua menang dalam situasi damai," jelas Bowo Timumun.
Baca juga: BREAKING NEWS: 1 Warga Tewas dalam Bentrok Unjuk Rasa Tambang di Parimo
Bowo meminta pihak masyarakat untuk tidak anarkis dalam meminta tuntutannya.
"Jangan pakai lempar batu ke aparat, mereka hanya menjalankan tugas dan mereka juga saudara-saudara kita, juga pihak perusahaan jangan ngotot tanpa solusi saling menguntungkan, perusahaan anda menambang pasti ada keuntungan, perhatikanlah sarana prasarana sosial di sekitar area penambangan sampai ke desa, dan mohon kepada pihak kepolisian untuk kedepankan penanganan persuasif, hindari represif," tutur Bowo.
Dia meinta pihak berwajib mengusut tuntas peristiwa tersebut dan memberikan keadilan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Aldi, warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tewas setelah proyektil menembus dadanya.
Pria yang diketahui belum berkeluarga itu tewas saat massa unjuk rasa dibubarkan paksa aparat kepolisian yang berjaga.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Tada Pukul 00.40 Wita dan dinyatakan meninggal dunia
Sebelumnya, massa mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani Peduli memblokir jalan Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan dari siang hingga malam hari.
Baca juga: Politisi Nasdem Sulteng Minta Pemerintah Usut Tuntas Demo Ricuh di Parimo
Jalan itu menghubungkan Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo.
Demo itu adalah rangkaian protes warga yang menolak tambang emas PT Trio Kencana di daerah mereka.
Unjuk rasa itu juga bentuk kekesalan warga terhadap pemerintah yang tidak menggubris pencabutan izin tambang PT Trio Kencana.
Pemerintah setempat belum mau mengomentari perihal kasus tersebut.(*)