Demo Tambang di Parimo
IMM Banggai Kecam Tindakan Represif Polisi di Parimo hingga Tewaskan Satu Massa Aksi
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Banggai mengutuk keras tindakan represif polisi terhadap massa aksi yang menolak tambang di Tinombo.
Penulis: Asnawi Zikri |
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Banggai mengutuk keras tindakan represif polisi terhadap massa aksi yang menolak tambang di Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Apalagi tindakan represif tersebut mengakibatkan seorang massa aksi bernama Erfaldi, warga Desa Tada, Kecamatan Tinombo Selatan.
Ketua Umum IMM Banggai Muh Rifaldi Sibay mengaku, sangat menyayangkan tindakan represif kepolisian.
"Kami minta kasus ini segera diusut tuntas, mengingat sudah ada korban meninggal dunia," tandasnya, Minggu (13/2/2022).
Kapolda Sulawesi Tengah harus secepatnya mengusut tuntas kasus ini.
Bahkan harus copot Kapolres Parigi Moutong, dan tangkap pelaku penembakkan massa aksi.
"Tindakan ini tidak bisa diampuni," kata Faldi--sapaan akrabnya.
Dengan adanya beberapa tindakan represif yang terjadi belakangan ini, IMM Banggai mengingatkan Polres Banggai agar lebih hati-hati dalam pengendalian massa.
"Kami tidak ingin apa yang terjadi di Wadas, Banggai Kepulauan, dan Parigi Moutong terjadi di Kabupaten Banggai," tegas Faldi.
Baca juga: Demo Ricuh dengan Polisi di Parimo Renggut 1 Nyawa, Kapolda Sulteng: Tidak Sesuai SOP
Baca juga: Warga Tuntut Pencabutan Izin Pertambangan, Rusdy Mastura Bakal Temui Warga Kasimbar Besok
Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura berencana bakal menuju Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parimo, Senin (14/2/2022) besok.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Rusdy Mastura, Mudo Minggu (13/2/2022).
Mudo mengatakan, Rusdy Mastura berangkat ke Parigi Moutong Senin (14/2/2022) mendatang.
"InsyaAllah besok," ungkap Mudo kepada TribunPalu.com.
Informasi dihimpun TribunPalu.com Minggu (13/2/2022), salah seorang massa aksi meninggal dunia.