Ingat Mary Jane? Terpidana Mati Lolos dari Regu Tembak di Detik-detik Akhir, Terungkap Nasibnya Kini
Wanita asal Filipina itu merupakan terpidana mati yang tertangkap membawa heroin di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.
TRIBUNPALU.COM - Nama Mary Jane mungkin terdengar tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Wanita asal Filipina itu merupakan terpidana mati yang tertangkap membawa heroin di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.
Ketika itu, Mary Jane kedapatan membawa heroin seberat 2,6 kg senilai Rp 5,5 miliar.
Mary Jane lolos dari maut beberapa saat sebelum mendapat giliran menghadapi regu tembak di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2015 lalu.
Mary Jane berasal dari keluarga miskin di Filipina yang harus pergi ke luar negeri mencari nafkah.
Dia juga disebut hanya sekolah hingga level SMP, menikah dini dan mendapatkan kekerasan dari suaminya, berjuang untuk menghidupi dua anaknya Mark Darren dan Mark Daniel.
Baca juga: Taktik Kejutan Bikin Persib Menuju Jalur Juara, Bechkam Permalukan Pemain Asing Maung Bandung
Hingga akhirnya terjebak dalam jaringan Narkoba kemudian ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta karena terbukti membawa narkoba jenis heroin seberat 2,6 kilogram senilai Rp5,5 miliar saat turun dari pesawat terbang rute Kuala Lumpur-Yogyakarta pada 2010.
Statusnya kini terpidana mati setelah menjalani proses persidangan yang berjalan panjang.
Ibu dua anak itu pernah ditempatkan di Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogya, hingga pada Jumat (24/4/2015) pukul 01.41 WIB dipindah ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Malam itu beberapa tahun yang lalu, lapas mendapatkan perintah untuk memindahkan Mary Jane ke Nusakambangan, Jumat dini hari, setelah mendapatkan perintah, pihak lapas langsung membangunkan Mary Jane yang tertidur lelap di Lapas yang berada di pusat Kota Yogya itu.
Ketika dibangunkan Mary Jane tidak kaget dan tampak tenang.
Perempuan itu juga sudah mengerti ia dibangunkan untuk segera dipindahkan ke lokasi eksekusi mati.
Setelah bangun Mary Jane menyempatkan diri untuk berdoa sebelum akhirnya di bawa ke Cilacap, tak disangka, dia akhirnya balik lagi ke Yogyakarta.
Catatan Tribunjogja.com, Mary Jane kala itu menjadi satu-satunya dari sembilan terpidana mati yang sudah dijadwalkan eksekusi.
Baca juga: Ketua Golkar Bangkep Berurusan Polisi, Pengurus DPD I Temui Kapolres
Instruksi dari presiden turun pada detik-detik menjelang Mary Jane akan menghadap regu tembak.