Rawan Kecelakaan Laut, Bupati Banggai Laut Dorong Pembangunan Kantor Basarnas

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Insiden kecelakaan laut kerap terjadi di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

Seperti Kapal Tenggelam maupun nelayan hilang. 

Sebagian korban bahkan tak tertolong karena lambatnya tim rescue tiba di lokasi akibat jarak antara Pos SAR Luwuk di Kabupaten Banggai dengan Banggai Laut terlalu jauh.

Kondisi itu mendorong Bupati Banggai Laut berinisiatif menyiapkan lahan untuk pembangunan kantor Basarnas.

"Lahannya ada, sudah disiapkan. Sertifikat juga sudah ada," ujar Bupati Banggai Laut Sofyan Kaepa, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: BKKBN Sulteng Kukuhkan Bupati Balut Sebagai Ayah GenRe, Sofyan Juluki Balut Sebagai Gadis Cantik

Sofyan menjelaskan, 96 persen wilayah Kabupaten Banggai Laut adalah laut.

Sehingga daerah ini sangat strategis dalam penindakan kecelakaan laut.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Banggai Laut memohon perhatian pemerintah pusat, khususnya Kepala Basarnas Sulawesi Tengah 

"Kami menunggu kehadiran bapak (Kepala Basarnas) untuk meninjau langsung lokasi yang kami persiapkan," kata Bupati Sofyan.

Ia memaparkan, ada beberapa faktor sehingga pertolongan kecelakaan laut nyaris tidak bisa dilakukan.

Yaitu peralatan penyelamatan tidak tersedia, dan kondisi jarak antara ibukota kabupaten dengan beberapa kecamatan di Banggai Laut terpaut jauh.

"Hampir semua kecelakaan laut di Banggai Laut tidak terselamatkan. Kenapa? Karena jarak antara Basarnas yang ada di Luwuk, sangat jauh dengan Banggai Laut," paparnya.

Baca juga: Nelayan Hilang di Banggai Laut, Tim BPBD Hanya Temukan Perahu di Hari Kedua Pencarian

Kondisi itu membuat nelayan atau masyarakat Banggai Laut terdampak musibah Kecelakaan Laut tidak bisa tertolong karena jarak.

Karena itu, Bupati Sofyan menegaskan, pembangunan kantor Basarnas untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Banggai Laut.(*)