Kisah Peneliti Ekspedisi Lorenz Disandera KKB, akan Dibebaskan Jika Papua Dilepaskan dari Indonesia

Belasan anggota tim ekspedisi penelitian flora-fauna, Lorentz 95 disandera tentara Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada 8 Januari 1996.

TribunPapua.com/istimewa
Tim Ekspedisi Lorentz 95 yang diculik OPM Kelly Kwalik 

Group itu diisi Satgas Rajawali Yonif Linud 330 pimpinan Kapten Inf Agus Rochim yang bertugas di Timor-Timur.

Sebelumnya, mereka terbang ke Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua pada 7 Mei 1996.

Jenderal OPM Kelly Kwalik tak tahu siapa Yonif Linud 330 yang bakal mereka hadapi.

Yon 330 dapat embel-embel Rajawali bukan sembarangan lantaran sudah menjalani pelatihan layaknya pasukan khusus.

Tujuan pelatihan itu tak lain ialah memburu Si Krebo Hutan Fretilin di Timor-Timur.

Lengkaplah sudah Yon 330 ini, sudah terlatih baik, juga kenyang pengalaman tempur di palagan Timor-Timur yang amat keras itu.

Setibanya di Papua, Yon 330 melakukan persiapan dan koordinasi sebelum akhirnya mulai bergerak ke Daerah Persiapan (DP) di Kenyam.

Kompi dibagi dalam beberapa tim kecil.

Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.

Tim Pendawa I yang beranggotakan 25 orang mendapat giliran masuk tanggal 13 Mei 1996.

Pendawa I inilah yang bertugas menjadi 'Ring I' dalam pengejaran Kelly Kwalik.

Tim ini juga dipimpin oleh Kapten Agus Rochim.

Mereka berjalan menyusuri sungai Kilmik.

Berhari-hari Pendawa I melacak keberadaan sandera.

Pendawa I rupanya sudah berhasil mengendus keberadaan Kelly Kwalik beserta sandera setelah menemui bungkus permen dan pembalut wanita.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved