Terungkap Pengorbanan Hercules Menangkan Anies di Pilkada DKI 2017, Kini Jadi Tenaga Ahli Pasar Jaya

Masuknya nama Rosario de Marshall alias Hercules masuk dalam jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta sedikit mengejutkan publik.

Kolase Istimewa/Tribun Manado
Hercules Si Preman Tanah Abang 

TRIBUNPALU.COM - Masuknya nama Rosario de Marshall alias Hercules masuk dalam jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta sedikit mengejutkan publik.

Hercules dianggap sebagai sosok kontroversial, sehingga muncul banyak pertanyaan mengapa ia dipilih masuk bergabung dalam pemerintahan?

Siapa sangka, ternyata mantan preman Tanah Abang itu memiliki jasa dalam memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017 silam.

Lantas apa yang sudah dilakukan Hercules dulu agar Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta?

Diketahui dulu Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga: Hercules Sebut Ada Seorang Laki-laki yang Kebakaran Jenggot Usai Dirinya Dapat Jabatan, Siapa?

Ahok dan Djarot kalah dalam Pilgub tersebut.

Ahok lalu masuk penjara karena kasus penistaan agama.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembina BP BUMD DKI, Riyadi, menjelaskan, kewenangan penangkatan tenaga ahli ada pada Direksi Pasar jaya.

"Prinsipnya itu menjadi kewenangan direksi, sepanjang itu diperlukan oleh direksi ya silakan saja, karena itu kewenangan direksi," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (22/2/2022).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjelaskan, BP BUMD tak punya kewenangan apapun soal pengangkatan Hercules ini.

Sebab, pihaknya hanya melakukan proses asesmen untuk perekrutan jajaran direksi BUMD saja.

"Kalau untuk tenaga ahli, untuk staf khusus, staf ahli direksi, itu kewenangan direksi," ujarnya.

"Jadi kami ya enggak tahu-menahu, karena memang itu kewenangannya direksi," tambahnya menjelaskan.

Karenanya, Riyadi menyerahkan sepenuhnya proses perekrutan Hercules ini kepada Pasar Jaya.

"Kalau menurut direksi memenuhi syarat ya silakan, kalau menurut direksi dibutuhkan ya silakan. Karena itu kewenangan direksi, bukan kewenangan kami BP BUMD," tuturnya.

Selain Hercules, ada nama tokoh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Eki Pitung yang juga diangkat menjadi Tenaga Ahli Pasar Jaya.

"Saya sebenarnya enggak tahu soal Hercules, tapi begitu ada kabar itu saya langsung konfirmasi ke pak Dirut Pasar Jaya, pak Dirut bilang emang Hercules diangkat juga," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).

Pemilik nama lengkap Muhammad Rifky itu mengungkapkan proses pengangkatan dirinya dan serangkaian tes yang dijalaninya untuk bisa memegang jabatan serupa Hercules.

Saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan itu, Eki Pitung mengaku sempat ditanya terkait kesediaannya mengabdi kepada Pemprov DKI.

"Saya bilang oh iya kalau dipercaya ya bismillah saja," ujarnya.

Ia pun menyebut, tawaran untuk masuk ke jajaran Perumda Pasar Jaya datang langsung dari Pemprov DKI Jakarta.

Saat itu, dirinya mengaku diminta untuk mengisi kekosongan jabatan di perusahaan berpelat merah tersebut.

"Saya enggak tahu tuh posisi kosongnya di Pasar Jaya apa, pokoknya enggak tahu. Terus disuruh kirim profile, CV itu ke BP BUMD," kata dia.

Lantaran sebelumnya sempat berkolaborasi juga dengan Pemprov DKI terkait ketahanan pangan, tawaran itu pun langsung diterima oleh Eki Pitung.

"Artinya saya sudah bisa paham dengan pola kerjanya gitu. Yauda kalau saya direkomendasikan ke Pasar Jaya ya terserah saja, saya di mana saja bismillah bilangnya," tuturnya.

Manager Humas Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza, juga bicara soal pengangkatan Hercules sebagai Staf Ahli Pasar Jaya.

Gatra menyebut pengangkatan Hercules dan tokoh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Eki Pitung sebagai tenaga ahli telah sesuai mekanisme berlaku.

"Direksi dalam hal ini memiliki kewenangan dalam merekrut tenaga ahli untuk mendukung kegiatan perusahaan yang juga disesuaikan dengan kemampuan perusahaan," ucapnya, Selasa (22/2/2022).

Menurutnya, salah satu alasan pengangkatan kedua orang tersebut karena pertimbangan kebutuhan Perumda Pasar Jaya.

Menurut Gartra, Pasar Jaya membutuhkan tenaga ahli dengan klasifikasi khusus untuk mempercepat program perusahaan. Keahlian Hercules dan Eki Pitung dianggap memenuhi klasitifikasi tersebut.

Ia mengungkapkan, sebenarnya Hercules sudah bekerja sebagai tenaga kontrak selama lima bulan di Pasar Jaya.

"Hal ini menurutnya sesuai juga dengan pengangkatan Rosario Marshall atau Hercules yang menjadi tenaga ahli direksi Perumda Pasar Jaya. Hercules sudah bekerja selama 5 bulan dari 6 bulan kontrak kerja yang dimiliki, yang mana yang bersangkutan juga sudah mengikuti serangkaian tes kelayakan," lanjutnya.

Hercules: Sah-sah Saja

Di sisi lain, Hercules akhirnya angkat bicara terkait dirinya yang kini berada di barisan BUMD DKI.

Hercules buka-bukaan mengatakan bahwa pengangkatannya adalah balas budi dari perannya pada Pilkada DKI 2017 silam.

Pria asal Timur Leste itu mengaku sudah berkorban banyak agar Anies Baswedan yang saat itu berpasangan dengan Sandiaga Uno bisa memenangkan kontestasi politik.

Bahkan Hercules mengaku menggunakan uang pribadinya untuk mendanai suksesnya Anies mengalahkan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Menurutnya wajar jika kini ia diberi jabatan di Pasar Jaya.

"Untuk (Anies,-red) jadi gubernur, saya dukung mati-matian pakai uang pribadi saya. Kalau gubernur jadiin saya kepala pasar atau apa sah-sah saja," kata Hercules saat dikonfirmasi awak media, Selasa (22/2/2022).

Selain sejarah politik Pilkada, Hercules menyebutkan faktor lain yang membuatnya gabung Pasar Jaya.

Ia mengenal karib Direktur Utama (Dirut) Pasar Jaya, Arief Nasrudin.

Bukan berarti Hercules yang meminta jabatan, namun permintaan langsung sang Dirut yang membuatnya tertaruk.

Bahkan Hercules mengaku terhormat.

"Saya ini berteman baik dengan Dirut, bersahabat baik, 'jadi saya jadi staf saja lah. Oh iya boleh-boleh'," ujarnya.

"Ini suatu penghargaan ya saya terima kasih lah, tapi kita bukan cari makan di situ," imbuhnya.

Soal sorotan yang mengarah kepadanya terkait jabatan penting yang diberikan, Hercules ogah ambil pusing.

"Kalau orang-orang yang kebakaran jenggot itu kan orang lapar. Akhirnya cuma bisanya menggonggong saja," kata dia. (*)

(Sumber: Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved