Cara Presiden Ukraina Lawan Invasi Rusia, Bagikan Senjata kepada Warganya yang Ingin Berperang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta semua warga Ukraina yang siap membela negara dari pasukan Rusia untuk maju.
TRIBUNPALU.COM - Perang antara Rusia dengan Ukraina sudah dimulai.
Semenjak Kamis (24/2/2022) hubungan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Tak lama berselang setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan perang, sejumlah kota besar di Ukraina, langsung diserang oleh pasukan Rusia.
Berdasarkan laporan dari sejumlah pihak, puluhan orang dari kedua pihak dikabarkan tewas dalam invasi ini.
Ukraina mengklaiim telah membunuh 50 tentara Rusia. Sementara Rusia mengklaim telah menghancurkan sejumlah pangkalan militer milik Ukraina dan menewaskan 40-an tentara dan warga sipil.
Untuk menghadapi serangan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta semua warga Ukraina yang siap membela negara dari pasukan Rusia untuk maju.
Pemerintah akan memberikan senjata kepada semua orang yang menginginkan membela negara.
Baca juga: Uni Eropa akan Beri Sanksi Terberat untuk Rusia, Lemahkan Perekonomian hingga Blokir Akses Pasar
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Lalu Apa Dampaknya untuk Indonesia? Ini Penjelasan dari Kemenlu
Baca juga: Rusia Umumkan Perang, Ledakan Terdengar di Kota-kota Besar Ukraina

Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina melalui darat, laut, dan udara pada Kamis (24/2), serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.
Zelenskyy juga mendesak warga Rusia untuk turun ke jalan.
"Untuk semua orang di Federasi Rusia yang tidak kehilangan hati nurani mereka, inilah saatnya untuk melakukan protes terhadap perang dengan Ukraina," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Dia juga mendesak para pemimpin global untuk memberikan bantuan pertahanan ke Ukraina dan membantu melindungi wilayah udara negaranya dari agresi Rusia.
"Saya berbicara dengan (Presiden AS ) Joe Biden, (Perdana Menteri Inggris Boris) Johnson, (Presiden Dewan Eropa) Charles Michel, (Presiden Polandia Andrzej) Duda, (Presiden Lithuania Gitanas) Nauseda," ungkapnya.
“Kami mulai menyusun koalisi anti-Putin. Saya telah mendesak para pemimpin global untuk mengecam Putin dengan semua kemungkinan sanksi, menawarkan dukungan pertahanan skala besar, dan menutup wilayah udara di atas Ukraina untuk agresor," ujar dia.
"Bersama-sama kita harus menyelamatkan Ukraina, menyelamatkan dunia demokrasi, dan kita akan melakukannya,” imbuh Zelenskyy.
“(Presiden Rusia Vladimir) Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, seperti dilansir Reuters.
“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang,” tegasnya.
Rusia Klaim Banyak Tentara Ukraina Letakkan Senjata
Pasukan Ukraina meninggalkan posisi mereka dalam jumlah besar dan meletakkan senjata, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim dalam sebuah pernyataan pada Kamis (24/2).
“Menurut intelijen, pasukan dan anggota Angkatan Bersenjata Ukraina meninggalkan posisi mereka dalam jumlah besar, meletakkan senjata mereka," klaim Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip TASS.
"Tidak ada serangan yang dilakukan (Rusia) terhadap posisi unit Angkatan Bersenjata Ukraina yang telah meletakkan senjata mereka,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata Rusia tidak menembakkan artileri atau serangan udara terhadap kota-kota Ukraina dan hanya menyerang infrastruktur militer dengan senjata presisi.
"Senjata presisi merusak infrastruktur militer, fasilitas pertahanan udara, aerodrome militer, dan pesawat Angkatan Bersenjata Ukraina," sebut Kementerian Pertahanan Rusia.
Warga sipil tidak menjadi target, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan.
Mengutip Reuters, pasukan Rusia menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantai Selatan pada Kamis (24/2), menurut pejabat dan media, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus.
Tak lama setelah pengumuman Putin, ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv, sebelum fajar. Sirene serangan udara berbunyi di pusat kota dan tembakan terdengar di dekat bandara utama ibu kota, kantor berita Interfax melaporkan.
Warga Kyiv menuju stasiun metro bawah tanah untuk berlindung, karena pihak berwenang menyatakan darurat militer dalam menghadapi apa yang mereka takutkan adalah invasi Rusia skala penuh.
Pusat komando militer Ukraina di Kyiv dan Kota Kharkiv di Timur Laut terkena rudal, sebuah situs berita Ukraina melaporkan mengutip seorang pejabat. Pasukan Rusia juga telah mendarat di kota pelabuhan Selatan, Odessa dan Mariupol.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Cara Presiden Ukraina Hadapi Invasi Rusia, Bagikan Senjata ke Warga yang Ingin Berperang,