27 Negara Bersatu Bantu Ukraina Lawan Rusia, Indonesia Tempuh Jalan Lain untuk Redakan Konflik
Bantuan tersebut meliputi bantuan amunisi, senjata anti-tank dan senjata anti-udara, dan bantuan medis.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu pagi berjanji pasukan mereka akan terus berjuang dan menolak klaim "berita palsu" yang menyatakan dia meminta agar rakyat menyerah.
Bantuan tambahan datang setelah NATO mengumumkan akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa timur.
"Tidak seorang pun boleh tertipu oleh rentetan kebohongan pemerintah Rusia," kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan virtual yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada hari Jumat.
"Kami sekarang membuat pengerahan pasukan pertahanan tambahan yang signifikan ke bagian timur aliansi," kata pernyataan itu.
Sebagai catatan, Ukraina bukan bagian dari aliansi dan oleh karena itu anggota lain tidak berkewajiban untuk mempertahankannya jika diserang.
Pemerintah Indonesia juga turun tangan untuk menghentikan perang tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi di Ukraina menyusul serangan militer dari Rusia.
"Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi," demikian bunyi pernyataan Kemenlu, Jumat (25/2/2022).
Pemerintah meminta semua pihak menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan.
Pemerintah juga mengatakan, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima karena membahayakan masyarakat setempat.
"Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia," bunyi pernyataan Kemenlu.
Kemenlu sudah menyiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Ukraina.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan perang dengan Ukraina, menurut laporan dari New York Post.
Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah.
Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.
Dalam pidatonya, Putin berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata. (*)