27 Negara Bersatu Bantu Ukraina Lawan Rusia, Indonesia Tempuh Jalan Lain untuk Redakan Konflik
Bantuan tersebut meliputi bantuan amunisi, senjata anti-tank dan senjata anti-udara, dan bantuan medis.
TRIBUNPALU.COM - Invasi Rusia ke wilayah Ukraina telah memasuki hari ketiga.
Serangan terus dilancarkan pasukan militer Rusia ke beberapa kota di Ukraina.
Konflik yang kian memanas tersebut membuat 27 negara akhirnya memutuskan untuk terlibat.
Mereka kompak dengan memasok senjatan dan peralatan medis untuk Ukraina.
Baca juga: Larang KKB Papua Dikejar, Kapolda Papua Sudah Punya Strategi Khusus, Kini Siapkan 2 Kompi Brimob
Negara tersebut termasuk Inggris, negara-negara Eropa lainnya, dan Amerika Serikat (AS). Lantas bagaimana Indonesia?
Sky News melaporkan Sabtu (26/2/2022), bahwa Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, baru saja menyelenggarakan konferensi donor bantuan militer, yang diadakan secara virtual.
Dua puluh lima negara siap membantu dan setuju untuk berkontribusi. NATO juga diwakili.
Selain itu, dua negara lain yang tidak dapat mengikuti konferensi tersebut secara terpisah menyatakan akan memberikan dukungan.
Bantuan tersebut meliputi bantuan amunisi, senjata anti-tank dan senjata anti-udara, dan bantuan medis.
Dikabarkan bahwa bantuan tersebut dapat segera diterima militer Ukraina bahkan ketika mereka memerangi pasukan Rusia di berbagai garis depan.
Sky News juga mendapat kabar bahwa negara-negara yang sebelumnya menentang pengiriman senjata untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina kini telah memutuskan untuk melakukannya menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang tetangganya.
Baca juga: Nasib Raja Minyak; Abramovic Usai Rusia Invasi Ukraina, Diusir dari Chelsea, Rugi Hingga Rp 9,7 T
Negara-negara penyumbang termasuk negara-negara yang bukan bagian dari aliansi pertahanan NATO.
Tidak jelas senjata apa yang akan dikirim, tetapi koresponden Sky Eropa, Adam Parsons, mengatakan pada Sabtu pagi bahwa Belanda mengirim 200 rudal Stinger.
Tembakan keras dan ledakan terdengar di Kyiv semalam dan pertempuran pecah di berbagai kota di Ukraina saat invasi memasuki hari ketiga.
Bentrokan juga sedang berlangsung di kota-kota Mariupol, Kherson, Mykolaiv, dan Odessa.
Militer Rusia mengatakan telah mengambil alih Melitopol, sebuah kota di wilayah Zaporizhzhia selatan. Tetapi menteri angkatan bersenjata Inggris James Heappey mengatakan kepada Sky News bahwa kota itu "masih di tangan Ukraina".