Ancaman Rusia Bikin Polandia Ketakutan hingga Tak Berani Bantu Ukraina, Amerika Dibuat Tak Berdaya
Memasuki hari ke-13, konflik antara Rusia dan Ukraina belum memperlihatkan tanda-tanda bakal berakhir.
TRIBUNPALU.COM - Memasuki hari ke-13, konflik antara Rusia dan Ukraina belum memperlihatkan tanda-tanda bakal berakhir.
Bahkan, perang kedua negara itu terlihat semakin memanas.
Hal ini dapat dilihat dari perang yang tak hanya berkecamuk di darat, tetapi juga di udara.
Rusia diketahui telah menerjunkan armada udaranya dalam invasi ke Ukraina.
Beberapa jet tempur milik Rusia telah melakukan pergerakan di langit Ukraina.
Baca juga: Bocoran Intelijen, Vladimir Putin Dicurigai Derita Penyakit Mematikan hingga Wajah Mendadak Bengkak
Hingga invasi militer hari ke-12, pesawat jet tempur Rusia telah mengobrak-abrik beberapa kota di Ukraina.
Presiden Ukraina, Zelenskyy meminta kepada Barat (Amerika dan sekutu Uni Eropa) soal bantuan jet tempur.
Namun Amerika Serikat bukannya tak mau membantu Ukraina.
Spesifikasi jet tempur yang dimiliki USA tak bisa digunakan prajurit Ukraina.
Satu-satunya opsi yakni memakai jet tempur Polandia.
Tawaran menggiurkan Amerika ke Polandia dengan memberi jet tempur dengan spesifikasi tinggi, dengan catatan Polandia mengirim jet tempur mereka untuk Ukraina, belum bisa mengubah keadaan.
Polandia ketakutan diancam Rusia.
Ya, Rusia dengan tegas menyatakan bahwa negara manapun yang membantu Ukraina, langsung menjadi musuh lantaran dianggap terlibat perang.
Sehingga harapan Ukraina soal dapat jet tempur pupus, Amerika Serikat tak berkutik dengan keadaan itu.
Bantuan Jet tempur Polandia ke Ukraina masih menjadi tanda tanya. Per Senin (7/3/2022), belum ada kepastian mengenai bantuan tersebut dari Warsawa.
Baca juga: Rusia Kena Karma Usai Gempur Puluhan Kota di Ukraina, Lusinan Helikopternya Meledak dan Hancur
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat (AS) mengirimkan pesawa tempur untuk menghadapi Rusia.
AS hanya memiliki skuadron F-16 yang siap dikirimkan. Sedangkan pilot-pilot Ukraina terbiasa menggunakan MiG era Uni Soviet.
Akibatnya, memberi Ukraina F-16 bisa jadi tidak akan membantu sama sekali. Pilot butuh waktu tak sedikit untuk menguasai jet tempur jenis baru, apalagi dalam situasi perang.
Untuk mengatasinya, AS membujuk Polandia mengirimkan jet-jet MiG ke Ukriana. Sebagai gantinya, Washington hendak menukarnya dengan F-16 yang lebih canggih.
Akan tetapi, Polandia dilaporkan menyambut tawaran ini dengan kurang antusias.
Pasalnya, Moskow telah mengeluarkan ancaman bahwa mendukung angkatan udara Ukraina berarti terlibat konflik, menimbulkan risiko aksi balasan dari Rusia.
“Kita tidak akan membuka bandara kami dan pesawa-pesawat Polandia tidak akan bertempur di Ukraina. Pesawat Polandia tidak akan bertempur di atas Ukraina,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz kepada Radio Zet via Associated Press.
Akan tetapi, juru bicara pemerintah Polandia Piotr Mueller menyatakan bahwa keputusan final belum dibuat.
Ia menyebut bahwa bantuan jet tempur mengandung risiko dan sesuatu yang “sangat sukar”.
Dana Bantuan Mengalir ke Ukraina
Sejumlah negara Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar 134 juta dolar untuk dihibahkan dan membantu Ukraina yang sedang diserang oleh Rusia.
Dana hibah tersebut merupakan sumbangan dari Inggris, Denmark, Latvia, Lithuania dan Islandia sebagai bagian dari dana perwalian yang akan terus menerima kontribusi hibah atas nama Ukraina.
Sementara Bank Dunia telah menyetujui paket pinjaman dan hibah senilai 723 juta dolar AS untuk Ukraina, dalam rangka memberikan dukungan anggaran pemerintah yang sangat dibutuhkan saat negara itu memerangi invasi Rusia.
Paket itu termasuk tambahan pinjaman 350 juta dolar AS untuk pinjaman Bank Dunia sebelumnya, ditambah sekitar 139 juta dolar melalui jaminan dari Belanda dan Swedia.
Sementara, Jepang menyediakan pembiayaan paralel sebesar 100 juta dolar.
Seorang juru bicara Bank Dunia mengatakan dana itu diharapkan akan ditransfer ke pemerintah Ukraina dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: Korban Serangan KKB Papua Bukan Orang Sembarangan, Isak Tangis Warnai Kedatangan Jenazah
Bank Dunia mengatakan dukungan pencairan cepat akan membantu pemerintah Ukraina menyediakan layanan penting, membayar pekerja rumah sakit, mendanai pensiun dan melanjutkan program sosial.
"Kelompok Bank Dunia mengambil tindakan cepat untuk mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam menghadapi kekerasan dan gangguan ekstrim yang disebabkan oleh invasi Rusia," kata Presiden Bank Dunia David Malpass dalam sebuah pernyataan.
David pun bilang Bank Dunia akan berdiri bersama rakyat Ukraina dan kawasan tersebut. Paket pinjaman ini adalah langkah pertama dari banyak langkah yang pihaknya ambil untuk membantu mengatasi dampak ekonomi dan kemanusiaan yang luas dari krisis ini.
Bank tersebut mengatakan akan terus mengerjakan paket dukungan senilai US$ 3 miliar lainnya untuk Ukraina dalam beberapa bulan mendatang dan dukungan tambahan untuk negara-negara tetangga yang menerima pengungsi Ukraina yang sekarang melebihi 1,7 juta, kebanyakan wanita, anak-anak dan orang tua. (*)
(Sumber: Tribun Pekanbaru/Tribunnews)