Profil Tutut Soeharto, Putri Presiden ke-2 yang Kini Gugat Menkeu Purbaya, Punya Harta Fantastis

TRIBUNPALU.COM - Putri Presiden ke-2 RI, Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana, atau yang akrab disapa Tutut Soeharto, resmi melayangkan gugatan hukum terhadap Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa.

Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, 12 September 2025 lalu.

Gugatan tersebut terdaftar dengan nomor perkara 308/G/2025/PTUN.JKT.

Meskipun gugatan ditujukan kepada Purbaya Yudhi Sadewa, sejumlah pihak menilai gugatan ini berkaitan dengan keputusan yang diterbitkan pada masa kepemimpinan menteri sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati.

Gugatan ini terbilang cepat, karena diajukan hanya empat hari setelah Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025.

Berdasarkan informasi, gugatan Tutut Soeharto menargetkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 266/MK/KN/2025. Beleid ini diterbitkan pada 17 Juli 2025.

Baca juga: Revitalisasi Pasar Tavanjuka Palu Dikebut, Anggaran Capai Rp4,7 Miliar

Isi dari surat keputusan tersebut adalah tentang pencegahan Tutut Soeharto bepergian ke luar wilayah Republik Indonesia.

Larangan ini diberlakukan dalam rangka pengurusan piutang negara yang harus diselesaikan.

Meskipun gugatan telah didaftarkan, pihak Kementerian Keuangan menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi.

Tutut Soeharto sendiri diwakili oleh kuasa hukumnya, Ibnu Setyo Hastomo, yang telah membayarkan uang panjar perkara sebesar Rp 900.000.

Dari jumlah itu, pengadilan telah menarik dana sebesar Rp205.000 untuk biaya administrasi.

Gugatan Tutut Soeharto menambah daftar panjang polemik hukum yang melibatkan keluarga Cendana setelah era reformasi.

Lantas siapa Tutut Soeharto lebih jauh? 

Profil Tutut Soeharto

Tutut Soeharto dikenal dengan panggilan Mbak Tutut.

Mbak Tutut lahir di Jakarta pada tanggal 23 Januari 1949.