Tak Terima Marwah Gus Yaqut Diinjak-injak, Ribuan Banser Kumpul di Kendal, Tunggu Aba-aba 'Perang'
Banser Kendal tidak terima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diperlakukan tidak adil atas pernyataannya yang membahas aturan toa masjid.
TRIBUNPALU.COM - Komandan Satkorcab Banser Kabupaten Kendal, Alex Nur Abyadi menyatakan, pihaknya tidak terima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diperlakukan tidak adil atas pernyataannya yang membahas aturan toa masjid.
Alex dan anggotanya menyatakan, akan melawan siapa saja yang menyerang panglima tertinggi mereka, Gus Yaqut.
"Kita tidak terima panglima kami diperlakukan tidak adil, dan kami Satkorcab Banser Kabupaten Kendal siap berada di garda terdepan dan tinggal menunggu aba-aba dari Panglima Tertinggi Banser,"ujar Alex saat apel Banser di Stadion Kebondalem Jumat (4/3/2022)
Menurutnya, para Banser tidak terima jika pernyataan Yaqut dipelintir sehingga membuat kegaduhan di masyarakat.
Baca juga: PA 212 Gelar Demo di Depan Kemenag Jumat Siang, Desak Menag Yaqut Mundur dari Jabatannya
"Sudah jelas yang dipermasalahkan adalah volume toa bukan suata azannya, dan telah dipelintir dan dipotong-potong sehingga menjadi tidak jelas dan menjadi gaduh,"ujar Alex.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kendal Misbakhul Munir menegaskan pihaknya tidak terima marwah Gus Yaqut selaku panglima tertinggi Ansor-Banser diinjak-injak.
"Mereka tahu bahwa Gus Yaqut adalah Ketua Umum kami. Kami tidak terima jika marwah organisasi kami dilecehkan dan Ansor, Banser siap menjadi garda terdepan untuk melawannya," kata Misbahul Munir.
Mereka menyatakan akan selalu siap untuk terus membela Gus Yaqut baik melalui media sosial maupun di dunia nyata.
"Ansor dan Banser Kabupaten Kendal siap berperang terutama dengan teknologi digital, karena serangan yang terjadi menggunakan teknologi digital dan kami pastikan siap memeranginya," tandas Misbakhul Munir
PA 212 minta Yaqut taubat
Sementara itu, unjuk rasa memprotes pernyataan Yaqut berlangsung di gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (4/3/2022).
Aksi itu dihadiri Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Di Lapangan Banteng, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Slamet mengatakan, dirinya menduga bila Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menistakan dan menodakan agama islam.
Alhasil, PA 212 menggelar aksi unjuk rasa di 17 titik wilayah Indonesia dan Jakarta menjadi fokus karena langsung bersentuhan dengan Kemenag.
"Pertama kita menuntut dan meminta dengan hormat kepada pak Menteri Agama untuk betaubat kepada Allah meminta maaf kepada umat islam," katanya.