Menteri Luar Negeri Rusia Beri Jawaban Tak Terduga saat Ditanya Apakah Putin Akan Invasi Negara Lain
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memberi jawaban tak terduga saat ditanya kemungkinan Vladimir Putin menginvasi negara lain setelah Ukraina.
TRIBUNPALU.COM - Perang Rusia-Ukraina hingga kini masih belum berakhir.
Diketahui minggu ini telah memasuki minggu kedua Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Sementara Ukraina merupakan pecahan Uni Soviet yang menjadi sasaran serangan Rusia, akankah negara lain bekas pecahan Uni Soviet mengalmi nasib yang sama.
Saat ditanyai, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menolak mengesampingkan serangan ke negara lain.
Bersikeras bahwa tindakan Vladimir Putin di Ukraina bukan merupakan invasi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Lavrov memberi tanggpan samar, ketika ditanya mengenai kemungkinan Vladimir Putin menyerang negara lain.
Menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Turki, Lavrov mengatakan, "Kami tidak berencana untuk menyerang negara lain. Kami tidak menyerang Ukraina ".
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Miliki Program Senjata Biologis, PBB: Omong Kosong!
Baca juga: Amerika Serikat Akui Siap Perang Dunia III Jika NATO Diserang, Tapi Ogah Bertempur
Alih-alih mengakui hilangnya nyawa orang Rusia sejauh ini dalam konflik, Lavrov mengatakan bahwa "operasi khusus" itu "berjalan sesuai rencana secara keseluruhan.
Menteri juga menuduh UE terlibat dalam perilaku "berbahaya" dengan memasok senjata ke Ukraina yang putus asa.
Dia akan terus mengulangi klaim Rusia bahwa Ukraina menggunakan "perisai manusia" untuk melindungi diri dari invasi.
Dia berkata, "Warga sipil digunakan sebagai sandera oleh apa yang disebut pasukan pertahanan teritorial. Mereka digunakan "sebagai tameng manusia."
Lavrov berbicara pada konferensi pers ketika dia membuat pernyataan berbahaya saat invasi agresif negaranya ke Ukraina berlanjut.
Bereaksi terhadap berita di Twitter, reporter Belarusia Tadeusz Giczan mengatakan bahwa pernyataan itu berarti negara-negara Eropa timur lainnya harus mulai khawatir.
Dia berkata, "Puncak absolut Rusia. Ditanya apakah itu berencana untuk menyerang negara lain,
"Kami tidak berencana untuk menyerang negara lain. Kami tidak menyerang Ukraina sejak awal," kata Lavrov.