Update Kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah 13 Maret 2022:Tambah 252 Kasus Baru,Terbanyak dari Donggala
Data terbaru kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah Minggu 13 Maret 2022, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 252 kasus baru dalam 24 jam terakhir
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Data terbaru kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah Minggu 13 Maret 2022, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 252 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Kasus baru itu berasal dari semua kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, kecuali Banggai Laut yang mencatatkan 0 kasus baru.
Donggala jadi wilayah yang paling banyak mencatatkan angka positif dengan 67 kasus baru, disusul dengan Buol dengan 41 kasus baru.
Selain penambahan kasus baru, tercatat juga ada 410 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan ada 2 pasien meninggal dunia.
Pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 berasal dari Morowali dan Morowali Utara masing-masing seorang.
Hingga hari ini, dengan adanya 252 penambahan pasien Covid-19 di Sulawesi Tengah, total ada 58.065 kasus terkonfirmasi positif.
Adapun kasus aktif Covid-19 di Sulawesi Tengah menjadi 4.539 kasus aktif.
Dari sisi pemetaan penyebaran covid-19, semua kota kabupaten di Suteng berada di zona oranye.
Dikutip dari dinkes.sultengprov.go.id, berikut rincian data pasien positif virus corona di Sulawesi Tengah per MInggu 13 Maret 2022:

Pelni Palu hapus syarat Antigen dan PCR
Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Palu, Ismed Mulyadi hapus syarat PCR dan swab antigen bagi penumpang kapal.
Pemberlakukan itu sudah terhitung sejak Selasa (8/3/2022) kemarin.
Hal itu sesuai ketentuan pemerintah pusat, di antaranya pelaku perjalanan domestik yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Penumpang juga tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau tes antigen lagi.
"Kalau di Pelni mengikuti aturan dari pemerintah, dan sudah terhitung dari tanggal 8 Maret kemarin kita tidak berlakukan swab antigen lagi," kata Ismed Mulyadi di ruang kerjanya Jl Kartini, Rabu (9/3/2022) siang.
Baca juga: Sempat Mangkir, Oknum Polisi Tersangka Kasus Warga Tewas Ditembak di Parimo Akhirnya Ditahan
Ismed Mulyadi menambahkan, sejak pandemi, Pelni melakukan penjualan tiket secara online.
Dengan menggunakan aplikasi tersebut, pihak Pelni juga akan dengan mudah mengetahui penumpang yang sudah vaksinasi dosis kedua atau belum.
Jika belum melakukan vaksinasi dosis kedua
Ismed Mulyadi menekankan, para calon penumpang wajib memperlihatkan tes antigen.
"Kita kan menjual tiket secara online, dan aplikasinya itu sudah terhubung dengan Pedulilindungi.com, jadi secara otomatis ditahu apakah sudah melakukan vaksinasi dosis kedua atau belum," terang Ismed Mulyadi.
Ismed Mulyadi menuturkan, untuk menekan penyebaran Covid-19 di dalam kapal.
Pihak Pelni hanya berlakukan 75 persen penumpang dari jumlah total kapasitas kapal.
"Jadi kalau penjualan tiket kapal sudah mencapai 75 persen, aplikasi Pelni Mobile akan secara otomatis menutup penjualan tiket," ujar Ismed Mulyadi.
Tidak lupa, Ismed Mulyadi menyebut, protokol kesehatan Covid-19 didalam kapal tetap diberlakukan guna mengurangi resiko penyebaran virus corona. (*)