Putin Kecam Warganya yang Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Sebut Mereka Sampah yang Pantas Diludahi

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah merencanakan “pemurnian” terhadap siapapun yang mempertanyakan atau mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.

Sky News
Vladimir Putin 

TRIBUNPALU.COM - Invasi Rusia ke Ukraina ternyata tidak hanya menuai kritik dari negara-negara luar.

Warga Rusia pun juga turut mengkritik keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin menginvasi Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah merencanakan “pemurnian” terhadap siapapun yang mempertanyakan atau mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari Aljazeera, Putin berbicara di stasiun televisi nasional pada Rabu (16/3/2022) untuk mengkritik warga Rusia yang tidak mendukungnya atas penyerangan ke Ukraina.

Selain itu, dirinya juga menyalahkan negara anggota NATO yang menggunakan penghasut untuk mempengaruhi pandangan agar tidak mendukungnya atas perang yang dilakukannya.

“(Rusia) akan selalu mampu untuk menunjukkan rasa patriotisme sesungguhnya terhadap sampah dan pengkhianat dan dengan mudah meludahi mereka layaknya nyamuk yang secara tidak sengaja masuk ke mulut mereka,” ujarnya.

“Aku yakin bahwa ‘pemurnian’ terhadap masyarakat sangat dibutuhkan dan akan menjadi satu-satunya cara untuk memperkuat negara kita,” imbuh Putin.

Baca juga: Biden Tak Boleh Asal Tuding Putin, Ternyata Ada Proses untuk Sebut Seseorang Penjahat Perang

Putin juga mengatakan negara Barat telah menggunakan ‘kolom kelima’ yaitu para pengkhianat Rusia untuk menciptakan kerusuhan sipil.

Sebagai informasi, definisi dari ‘kolom kelima’ adalah kelompok rahasia yang memposisikan sebagai pendukung dari musuh untuk melakukan sabotase atau mata-mata dikutip dari Kamus Merriam-Webster.

“Dan hanya ada satu tujuan, saya telah mengatakannya tentang itu yaitu kehancuran Rusia,” tegas Putin.

Pidatonya ini muncul sebagai peringatan terhadap aturan otoritarian yang dirinya bangun untuk semakin tumbuh dan represif.

Tanda-tanda pemerintahan Putin yang represif adalah keluarnya undang-undang baru di Rusia di mana bagi siapapun yang menyebarkan ‘informasi salah’ terkait perang di Ukraina akan dihukum 15 tahun penjara.

Warga yang telah merasakan hukuman dari undang-undang tersebut adalah seorang blogger sekaligus penulis buku resep masakan asal Rusia, Veronika Belotserkovskaya.

Tempat Kematian

Petugas polisi menahan seorang pria selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)
Petugas polisi menahan seorang pria selama protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina di Moskow pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada hari Kamis, menewaskan puluhan dan memicu peringatan dari para pemimpin Barat tentang sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan udara Rusia menghantam instalasi militer di seluruh negeri dan pasukan darat bergerak dari utara, selatan dan timur, memaksa banyak warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka karena suara bom. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Sejak Putin melakukan penyerangan ke Ukraina melalui darat, laut, dan udara, organisasi independen Rusia, OVD-Info melaporkan lebih dari 14.000 orang telah ditahan karena melakukan protes atas serangan ke Ukraina.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved