Info BMKG
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Selasa 22 Maret 2022, BMKG: 25 Wilayah Hujan Lebat dan Angin Kencang
Berikut peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (22/3/2022).
TRIBUNPALU.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (22/3/2022).
BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk sejumlah perairan di Indonesia.
Dikutip dari BMKG, berikut ini rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Besok Selasa 22 Maret 2022: Siang di Lampung Hujan Petir, Manado Berawan Tebal
Bibit Siklon Tropis 91B terpantau di Laut Andaman sebelah barat Thailand yang semakin menjauhi wilayah Indonesia namun sistem ini membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang Aceh.
Bibit siklon 91B ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa yang juga menjauhi wilayah Indonesia, seiring dengan arah geraknya ke barat daya namun sistem ini membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi), yang memanjang dari perairan sebelah selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dan dari NTT bagian barat hingga perairan sebelah selatan NTB serta low level jet hingga mencapai >25 knot di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa.
Bibit siklon 93S ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi/low level jet tersebut.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Laut Arafuru dan di perairan sebelah utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di NTT bagian timur, di perairan sebelah utara Maluku Utara dan di Papua.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari perairan sebelah barat Sumatera Utara hingga Riau, Bengkulu, di Selat Makassar bagian selatan, dari Selat Makassar bagian tengah hingga Teluk Bone, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Utara dan dari Papua Barat hingga Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Barat
Riau
Sumatera Selatan