Timor Leste Menderita Kekayaan Alamnya Dikeruk Negara Lain, Menyesal Pisah dari Indonesia?

Kondisi perekonomian Timor Leste tak kunjung membaik setelah lebih dari dua dekade memisahkan diri dari Indonesia.

Handover
Foto Ilustrasi - Warga Timor Leste 

TRIBUNPALU.COM - Kondisi perekonomian Timor Leste tak kunjung membaik setelah lebih dari dua dekade memisahkan diri dari Indonesia.

Bahkan, saat ini Timor Leste menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Menjadi sebuah ironi mengingat Timor Leste sebenarnya memiliki ladang minyak melimpah.

Timor Leste telah pisah dari Indonesia hampir 23 tahun lamanya (terhitung dari masa Referendum 1999).

Menilik ke belakang, pada tanggal 30 Agustus 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori PBB, mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas dan merdeka dari Indonesia.

Baca juga: Putin Semakin Pusing, Ukraina Siapkan 500 Dokter untuk Kebiri Tentara Rusia yang Tertangkap

Referendum berlangsung 13 hari setelah peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Akhirnya, provinsi ke-27 Indonesia itu lepas dari negara tercinta ini dan memperoleh status resminya sebagai negara pada 20 Mei 2002.

Sebanyak 94.388 orang atau 21,5 persen penduduk Timor Timur memilih tetap bergabung dengan Indonesia.

Sedangkan mayoritas 344.580 orang atau 78.5 persen warga Timor Timur memilih merdeka.

Segera setelah referendum, milisi anti-kemerdekaan Timor-Leste - yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye militer bumi hangus.

Milisi membunuh sekitar 1.400 rakyat Timor Timur dan dengan paksa mendorong 300.000 rakyat mengungsi ke Timor Barat.

Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini. Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan.

Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara dan secara resmi merdeka dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002.

Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi.

Lantas setelah merdeka, benarkah Timor Leste kini menyesal karena dijadikan 'sapi perah' dan kekayaannya dikeruk oleh negara lain?

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved